NOVA.id - Pikun atau mudah lupa umumnya dialami oleh orang lanjut usia (lansia). Namun pada anak muda, pikun dini juga bisa terjadi lo, Sahabat NOVA.
Sikap pelupa atau pikun dini ini ternyata bisa disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang sering kita lakukan.
Melansir Kompas.com, berikut ini kebiasaan yang sebabkan pikun dini:
1. Multitasking
“Mengerjakan berbagai tugas pada saat yang sama sebenarnya dapat menyebabkan berkurangnya produktivitas dan lebih mudah lupa,” kata Julia Kogan, seorang psikolog kesehatan di Florida.
Alasannya, perhatian dan fokus adalah bagian penting dari mengingat informasi, yang tidak kita dapatkan ketika terbiasa multitasking.
2. Merokok
“Merokok merusak sel-sel otak dan menghentikan pembentukan sel-sel baru di hipokampus, yang menyebabkan mudah lupa,” kata Valentina Dragomir, seorang psikoterapis di Bucharest.
Selain itu, merokoh memperlambat transportasi oksigen ke otak sehingga fungsinya berkurang termasuk menyebabkan kehilangan memori.
Baca Juga: Sarwendah Alami Kista dan Penyakit di Batang Otak, Kenali Pemicunya!
3. Menjauhi makanan tertentu
Kebiasaan picky eater juga bisa menyebabkan kita menjadi pelupa khususnya pola makan tidak seimbang.
Untuk menungkatkan fungsi otak, kita disarankan rajin makan sayuran, ikan berlemak, buah beri, teh, kopi dan kacang-kacangan.
4. Berantakan
Kita juga mudah lupa jika kurang teratur baik dalam menata jadwal aktivitas harian, lingkungan harian atau kebutuhan lainnya.
"Kita jauh lebih mungkin untuk melupakan hal-hal ketika lingkungan eksternal kita berantakan," ujar Michele Goldman, psikolog dan penasihat media Hope for Depression Research Foundation.
Dia merekomendasikan untuk menemukan sistem yang sesuai untuk kita lalu menerapkannya dengan konsisten.
“Simpan buku catatan, buat jadwal, dapatkan kalender — apa pun sistemnya, konsisten dan ikuti.”
Bagian dari pengorganisasian adalah menemukan tempat untuk segalanya, termasuk kunci yang sering salah tempat.
5. Masalah kesehatan mental yang tidak diobati
"Kecemasan dan depresi dapat mengganggu konsentrasi, membuatnya lebih sulit untuk memperhatikan detail-detail kecil," kata Goldman.
Alasannya, masalah kesehatan mental tersebut dapat emengaruhi perhatian, pembelajaran, dan ingatan kita.
Pada kasus tertentu, ini terjadi karena sistem saraf menerapkan perlindungan bagi diri kita sehingga melupakan sesuatu yang dianggap mengancam.
Baca Juga: Belajar dari Sarwendah, Ini Cara Menjaga Kesehatan Otak Mulai Sekarang
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)