Resmi Jadi Komisaris Perusahaan Energi, Cinta Laura: Sangat Sesuai dengan Passion Saya

By Widyastuti, Selasa, 28 Juni 2022 | 05:01 WIB
Cinta Laura jadi komisaris perusahaan energi (dok. instagram/claurakiehl)

NOVA.id - PT Protech Mitra Perkasa Tbk (“OASA atau “Perseroan) bertransformasi. Senin (27/6), emiten yang terdaftar sebagai entitas bisnis infrastruktur dan telekomunikasi ini bertransformasi, melangkah memulai debut barunya menekuni industri hijau, energi baru terbarukan (EBT).

Tak tanggung-tanggung, transformasi bisnis Perseroan juga ditandai dengan perombakan jajaran pengurusnya, mengangkat Hariyadi BS Sukamdani sebagai Komisaris Utama, sekaligus memposisikan artis Cinta Laura Kiehl sebagai Komisaris.

“Hari ini, kami secara resmi menapakkan kaki dan jejak bisnis kami menekuni industri EBT. Tonggak sejarah baru bagi PT Protech Mitra Perkasa Tbk. Kami juga mengumumkan secara resmi pergantian nama Perseroan menjadi PT Maharaksa Biru Energi Tbk, sekaligus mengganti logo sebagai identitas diri.

Saya nyatakan di sini bahwa ke depan kami memang akan serius menekuni industri hijau yang beromset trliunan rupiah,” kata Bobby Gafur Umar, Direktur Utama/CEO PT Maharaksa Biru Energi Tbk kepada wartawan, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa, di Jakarta, Senin (27/6).

Transformasi menekuni industri EBT, menurut Bobby Gafur Umar, sesungguhnya merupakan sebuah keniscayaan.

“EBT adalah masa depan. EBT kini sudah menjadi suatu keharusan, bukan lagi hanya sekadar pilihan. Karena itu, dukungan semua kalangan dari segala lapisan, adalah sebuah keharusan juga. Pemerintah juga sudah saatnya melakukan upaya lebih serius dalam memacu pengembangan EBT di tanah air,” kata Bobby.

Ke depan, dalam roadmap  yang sudah disusun, Perseroan akan dikembangkan sebagai perusahaan EBT berskala besar.

“Kami akan mengubah sampah menjadi energi yang bermanfaat, akan membirukan langit serta lautan Indonesia, menjadikan Indonesiaku Biru. Kami merestorasi iklim, menjadikan lingkungan yang hijau berdampingan dengan langit dan lautan biru.

Kami percaya, green technology akan menyelesaikan masalah besar keterbatasan akses energi, sekaligus memberikan economic opportunity terbesar di abad-21. Kami percaya, bisnis yag menyelesaikan masalah besar, memiliki profitability yang besar juga. OASA bertransformasi menjadi environmental technology group of companies,” ujar Bobby.

Baca Juga: Manfaat Bawang Putih sebagai Bahan Obat Kuat Alami, Begini Cara Mengolahnya

Ia menambahkan, ke depan nanti Perseroan ditargetkan akan menjadi perusahaan yang tidak hanya menjalankan ‘bisnis seperti biasa’ (business as usual) tetapi akan “meng-unlock value” dengan membuat terobosan dalam hal bisnis yang berkaitan dengan lingkungan. 

Bisnis yang akan digeluti antara lain, pengolahan dan pengelolaan sampah, biomassa, sekaligus menjalankan peran sebagai kontraktor untuk proyek energi ramah lingkungan. Bobby menjelaskan, PT Maharaksa Biru Energi Tbk akan menjalankan beberapa sektor bisnis, mulai dari bio-kimia, energi, pengolahan limbah dan sampah, hingga teknologi.

“Semuanya kami yakini sebagai bidang-bidang usaha yang akan mendatangkan manfaat dan keuntungan yang besar, tidak hanya buat kami sebagai entitas bisnis yang menjalankannya, tapi juga buat semua stakeholders kami, termasuk masyarakat luas,” kata Bobby.

Untuk memuluskan jalan, Perseroan telah menggandeng mitra sekaligus pemilik teknologi di bidang pengelolaan lingkungan dari Eropa, yakni Suez Group.

Terkait pembiayaan, Perseroan akan memanfaatkan sumber-sumber dari lender  luar negeri yang memang sedang mencari portofolio bisnis berbasis energi bersih atau ramah lingkungan. 

“Tahun ini kami akan menyasar beberapa proyek infrastruktur hijau. Sedikitnya ada dua atau tiga proyek yang sedang diincar dan dibicarakan. Kontrak-kontrak dalam beberapa bulan ke depan mungkin sudah akan jalan.

Tidak hanya sebagai kontraktor tapi bisa juga investing atau financing. Kami akan mencoba terobosan-terobosan untuk memanfaatkan dana puluhan triliun dari Jerman untuk infratruktur hijau. Sudah ada beberapa project  yang masuk dalam rencana bisnis Perseroan,”  kata Bobby.

RUPS LB:  Ganti Nama dan Logo, Rombak Pengurus 

Selain perubahan nama menjadi PT Maharaksa Biru Energi Tbk, RUPS LB Perseroan juga telah menyetujui pengangkatan Hariyadi BS Sukamdani sebagai Komisaris Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk.

Selain Hariyadi, RUPS LB juga menyetujui pengangkatan Cinta Laura Kiehl sebagai Komisaris. “Pak Hariyadi Sukamdani adalah sosok pengusaha sukses yang reputasinya telah teruji,” kata Bobby. 

Hariyadi BS Sukamdani adalah pengusaha Indonesia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sejak 2014. Karirnya sebagai pengusaha dimulai sejak 1992 ketika ia menjadi Presiden Direktur PT. Sahid Detolin Textile.

Baca Juga: Penting untuk Disimak! Ini Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari Menurut Kemenkes hingga Cara Penularannya

Selain itu, ia juga menempati posisi tinggi di sejumlah perusahaan di Indonesia seperti PT. Spinindo Bina Persada dan PT. Jumalindo Aksara Grafika pada 2006 serta sempat menjadi komisaris PT Jamsostek pada 2007-2012.

Selain aktif sebagai pengusaha, ia juga pernah terlibat dalam kepengurusan sejumlah organisasi seperti Ketua Harian Yayasan HIPMI Jaya, Ketua Dewan Kehormatan HIPMI, Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Apindo bidang Jaminan Sosial dan Pengupahan, Ketua BPP Asosiasi Pertekstilan Indonesia Bidang Perdagangan dalam Negeri, Sekretaris Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Kamar Dagan dan Industri Indonesia (KADIN) serta Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan dan Sistem Fiskal.

Surprise, kami juga menempatkan artis dan selebriti ternama Cinta Laura sebagai salah seorang Komisaris di Perseroan,” kata Bobby.

Menurut dia, urusan lingkungan, EBT dan bahkan urusan sampah dan limbah, menuntut kepedulian segala lapisan masyarakat. “Termasuk kaum milenial, kalangan artis dan selebritas,” ujarnya.  

Cinta Laura adalah salah seorang artis ternama lulusan Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat. Cinta Laura belum lama ini diundang untuk berpidato di Gedung MPR-RI.  Ia hadir sebagai satu-satunya perwakilan perempuan generasi muda dalam rangka peringatan Hari Pancasila pada awal Juni lalu.

Tak banyak yang tahu bahwa Cinta Laura sesungguhnya merupakan sosok selebriti yang sangat peduli terhadap lingkungan.

Melalui gerakan #ActofLove #AoLKiehlers, Cinta Laura menyebarkan kesadaran untuk menerapkan gaya hidup yang ramah terhadap bumi. Bersama gerakan ini, Cinta Laura juga mengenalkan konsep-konsep ekonomi hijau, diantaranya circular economy, yakni  mendaur ulang produk untuk meminimalisir sampah. 

Selain itu, Cinta juga mengenalkan konsep conscious living atau gaya hidup mengkonsumsi produk dengan penuh kesadaran. Lewat gerakan #ActofLove #AoLKiehlers, Cinta Laura ingin masyarakat dapat berpartisipasi dalam gerakan ramah lingkungan ini.

“Karena itu, saya sangat happy ketika saya mendapat kesempatan ikut bergabung di PT Maharaksa Biru Energi Tbk. Sangat sesuai dengan passion saya,” katanya.

Perseroan juga mengganti logo. Logo “Maharaksa Biru” menggunakan bintang dengan warna biru, melambangkan Bintang Super Raksasa di jagad raya yang sekaligus melambangkan kekuatan dan kebesaran diantara bintang di semesta alam, yang filosopinya digunakan oleh Maharaksa Biru sebagai landasan ke depan menjadi perusahaan terbesar di industri EBT. 

Baca Juga: Cinta Laura Soroti Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bintaro Xchange Mall

 

RUPS Tahunan:  Laporan OASA

Dalam RUPS Tahunan, Bobby menyampaikan sejumlah hal yang terkait kinerja PT Protech Mitra Perkasa Tbk sepanjang tahun 2021 lalu.

Pada tahun 2021, untuk pertama kalinya sejak mencatatkan sahamnya di bursa, Perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp1.323 juta.

Kini, Perseroan telah menyiapkan serangkaian strategi untuk menghadapi tahun 2022 yang diyakini memiliki  prospek baik. Laba Perseroan dimanfaatkan seluruhnya untuk optimalisasi pengembangan usaha Perseroan pada tahun 2022 tersebut. 

Jejak Perseroan di bursa efek pun semakin baik, setelah Bobby menguasai mayoritas kepemilikan Perseroan akhir 2021 lalu.

Harga saham Perseroan pada akhir tahun 2021 tercatat sebesar Rp.650 per lembar saham. Ini merupakan harga tertinggi sejak Perseroan melantai di bursa. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada periode 13-17 Desember 2021, saham Perseroan melesat 116,67% secara mingguan menjadi Rp650.

Meskipun perdagangan di bursa didera isu inflasi global dan kenaikan suku bunga The Fed Amerika yang signifikan, saham Perseroan masih dalam kisaran angka yang stabil. “Ini mencerminkan kepercayaan capital market terhadap prospek bisnis berkelanjutan Perseroan di masa depan,” ujar Bobby. (*)