Banyak Jenis Penyakit Baru Merebak, Ini Cara Jaga Imun Tubuh di Musim Pancaroba  

By Fathia Yasmine, Kamis, 7 Juli 2022 | 10:11 WIB
Ilustrasi sakit (DOK. Shutterstock)

Nova.id – Memasuki pertengahan tahun, banyak wilayah di Indonesia mengalami peralihan dari musim panas ke musim hujan, atau dikenal dengan istilah musim pancaroba.

Musim ini biasanya ditandai dengan matahari yang lebih terik di siang hari. Sementara pada sore hingga malam hari, hujan mengguyur dengan deras.

Cuaca yang tidak menentu saat musim peralihan membuat banyak orang cenderung lebih mudah mengalami sakit seperti flu, batuk, sakit kepala, hingga masalah pada saluran pencernaan.

Dilansir dari Cleveland, menurunnya kondisi kesehatan terjadi karena cuaca dan suhu udara di musim peralihan membuat lingkungan menjadi lembap. Akibatnya, virus dan bakteri menjadi lebih mudah berkembang.

Baca Juga: Berita Terpopuler: Ruben Onsu Ditangani Beberapa Dokter Spesialis hingga Penjelasan Ending Money Heist Korea

Musim pancaroba juga membuat orang lebih sering berada di ruang tertutup seperti di dalam rumah atau kantor. Kondisi ini rentan meningkatkan risiko penularan penyakit dari satu orang ke orang lainnya.

Musim pancaroba di masa pandemi Covid-19 juga mengkhawatirkan karena berkembangnya sejumlah penyakit akibat infeksi virus. Belum lama ini, masyarakat dibuat khawatir oleh perkembangan virus corona varian Omicron, yakni Omicron BA.4 dan BA.5 yang juga kerap disebut Omicron Siluman.

Mengutip dari laman Instagram @pandemictalks, per Senin (27/6/2022), virus Omicron BA.4 telah ditemukan di 60 negara. Sementara itu, virus Omicron BA.5 telah ditemukan di 63 negara. Kedua sub-varian virus Omicron tersebut diperkirakan dapat menjadi pemicu meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah negara.

Belum lagi, saat ini juga ditemukan sejumlah infeksi penyakit selain Covid-19, seperti hepatitis akut pada anak, cacar monyet, flu singapura, serta penyakit kuku dan mulut.

Baca Juga: 4 Fakta Hwang Bo Ra, Aktris Korea Selatan yang akan Menikah dengan Kim Young Hoon

Apabila tidak pandai-pandai menjaga kesehatan, berbagai penyakit pun rentan menyerang. Nah, salah satu cara untuk menjaga imun tubuh adalah dengan memperbaiki pola makan. Berikut pola makan yang dapat Anda ikuti.

  1. Penuhi asupan cairan

Air memiliki peran penting bagi tubuh. Selain meredakan dahaga, mengonsumsi air putih juga bisa menjaga kelembapan kulit, serta menjaga sistem imun tubuh. Untuk itu, pastikan Sahabat NOVA selalu minum air putih sekitar delapan gelas atau dua liter per hari.

Mengingat penyakit seperti batuk dan infeksi saluran pernafasan (ISPA) sering menyerang saat musim pancaroba, hindari mengonsumsi minuman dingin atau bersoda. Jika ingin mengonsumsi minuman manis, Sahabat NOVA lebih baik memilih jus buah atau sayur yang dibuat dengan sedikit gula.

  1. Kurangi makanan yang digoreng

Siapa yang tidak suka dengan makanan yang digoreng? Kendati memiliki rasa yang gurih dan nikmat, jenis makanan ini nyatanya bisa memicu batuk dan radang tenggorokan.

Menurut Journal of the American Oil Chemists’ Society, minyak goreng yang dipanaskan secara berulang dengan panas lebih dari 180 derajat Celsius akan memicu terbentuknya senyawa akrolein.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Karat di Perkakas Rumah, Ternyata Cuma Butuh 2 Bahan Dapur Ini!

Saat makanan yang digoreng dengan minyak tersebut dikonsumsi, akrolein akan mengiritasi dinding-dinding tenggorokan. Iritasi inilah yang memicu terjadinya batuk dan radang tenggorokan. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk mengurangi makanan yang digoreng selama musim pancaroba.

Sebagai gantinya, Sahabat NOVA bisa mengonsumsi makanan yang dikukus atau direbus.

  1. Perbanyak makan serat

Seperti diketahui, serat memiliki banyak manfaat bagi tubuh, terutama untuk mengatasi masalah pencernaan. Masih melansir dari Healthline, mengonsumsi serat juga bisa membantu menjaga sistem imun tubuh.

Apabila Sahabat NOVA kurang menyukai sayuran, kandungan serat bisa didapatkan melalui kacang-kacangan dan biji-bijian. Produk olahan gandum juga bisa dipilih sebagai agen penambah serat. Dengan konsumsi rutin, sistem imun tubuh terjaga, perut pun terhindar dari masalah pencernaan.

Baca Juga: Harga Cabai Mahal, Begini Cara Membuat Tanaman Cabai di Rumah Berbuah Lebat, Cuma Modal Garam Dapur!

  1. Konsumsi makanan yang mengandung probiotik

Jenis makanan lain yang juga baik dikonsumsi adalah makanan dengan kandungan probiotik. Sebagai informasi, probiotik adalah mikroorganisme baik yang membantu melawan bakteri jahat di usus. Bakteri ini juga menghasilkan zat sehat yang memberi nutrisi.

Sumber probiotik baik bisa didapat dari makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, cuka sari apel mentah, bawang merah, dan bawang putih. Bila perlu, Sahabat NOVA juga bisa mengonsumsi suplemen dengan kandungan probiotik, seperti PRO EM1.

Sebagai informasi, PRO EM1 merupakan suplemen kesehatan dengan formula multi-strain probiotic yang hidup dan aktif. PRO EM1 bekerja dengan cara merestorasi keseimbangan mikrobiota baik pada saluran cerna, sehingga tubuh mampu memberi respons imun yang seimbang ketika berbagai penyakit menyerang.

Pada penderita gastroesophageal reflux disease (Gerd), multi-strain probiotic dapat membantu menurunkan kadar asam lambung, serta menambal lapisan mukosa usus yang sudah terkikis. Menariknya, restorasi mikrobiota juga dapat menyesuaikan kondisi kesehatan tubuh, sehingga tubuh akan terhindar dari risiko autoimun.

Manfaat lainnya, mikrobiota baik juga dapat membantu proses pencernaan makanan, memperkaya nutrisi hasil cerna, mendetoksifikasi racun, dan menyeimbangkan hormon dan sistem saraf. Untuk mencegah paparan penyakit, termasuk virus Covid-19, Sahabat NOVA bisa mengonsumsi suplemen probiotik ini dua kali sehari setelah makan untuk #SeimbangkanHarimu.

PRO EM1 dapat dibeli melalui platform e-commerce Tokopedia dan Shopee. Produk ini juga bisa dipesan langsung melalui nomor WhatsApp yang ada di Instagram @proem1indonesia.