Harga LPG Naik Jadi Trending di Twitter, Kini Ada Wacana Pakai Aplikasi MyPertamina untuk Beli Gas 3 Kg

By Alsabrina, Selasa, 12 Juli 2022 | 12:31 WIB
Wacana beli gas 3 kg pakai MyPertamina (dok. Kompas.com)

NOVA.id - Naiknya harga LPG non-subsidi trending di twitter. Netter pun banyak mengeluhkan hal tersebut di aplikasi media sosial berlogo burung biru tersebut.

Ya, PT Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga kembali menaikkan harga LPG mulai 10 Juli 2022.

Harga LPG atau elpiji yang naik adalah ukuran 5,5 kg dan 12 kg alias elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas.

Selain elpiji, Pertamina Patra Niaga juga melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Sedangkan untuk harga BBM subsidi, yakni Pertalite, Solar, dan elpiji 3 kilogram, Pertamina memastikan tidak naik.

Kendati demikian, Pertamina mengisyaratkan kemungkinan adanya penggunaan aplikasi MyPertamina untuk menghindari migrasi pengguna elpiji 12 Kg ke tabung melon ukuran 3 Kg.

Dilansir NOVA.id dari Kompas.com, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, terkait dengan adanya potensi migrasi pengguna elpiji ke tabung gas subsidi, seperti yang terjadi saat Pertamina menaikkan harga jual Pertamax, yang mendorong masyarakat migrasi ke Pertalite, pihaknya mengaku masih melakukan pengembangan sistem pada aplikasi MyPertamina.

Saat ini aplikasi MyPertamina tengah dalam uji coba untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Solar dan Pertalite.

Namun, uji coba ini masih dalam tahapan pendaftaran, dan belum sampai ke tahapan implementasi QRIS. Tidak menutup kemungkinan kebijakan serupa akan diterapkan pada pembelian elpiji ukuran 3 kg.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Harga Pertalite, Solar, dan Gas Elpiji 3 Kg Tidak Naik

“Masih pengembangan sistem ya. Tentunya ini perlu dikoordinasikan juga dengan stakeholder terkait,” kata Irto kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Sebagai informasi, Pertamina melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar non subsidi, elpiji 12 kg sekitar Rp 2.000 per kg mulai Minggu (10/7/2022).

Penyesuaian harga dilakukan menyusul terjadi kenaikan harga yang diberlakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.

Penyesuaian harga BBM terus diberlakukan secara berkala sesuai dengan Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU).

Untuk mengantisipasi adanya migrasi, Pertamina juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal tersebut.

“Kita tetap menghimbau agar pengguna Elpiji Nonsubsidi tidak berpindah ke Elpiji subsidi,” kata Irto.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah seorang pedagang toko kelontong di Kalibata Utara Jakarta Selatan bernama Andi mengatakan, harga elpiji 12 Kg dijual seharga Rp220.000 per tabung isi ulang.

Dia menjelaskan, kenaikan sudah terjadi dari sejak Minggu (10/7/2022).

Sebelumnya Andi menjual elpiji 12 Kg seharga Rp218.000 untuk isi ulang atau refil.

Baca Juga: Wajib Tahu! Begini 10 Tips Mudah Hemat Gas, Listrik, Sampai BBM

“Kalau tabung 12 kg harganya sekarang Rp220.000 untuk refil ya. Sudah naik dari hari Minggu kemarin,” tutupnya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Antisipasi Migrasi Pengguna Elpiji 12 Kg, Pertamina Wacanakan Beli Gas 3 Kg Pakai MyPertamina