Mengenal Tradisi Melukat yang Dilakukan Awkarin: Mulai dari Makna Hingga Tata Cara dan Aturan saat Lakukan Ritual

By Alsabrina, Selasa, 26 Juli 2022 | 15:03 WIB
Awkarin melakukan tradisi Melukat (dok. instagram/narinkovilda & kompas.com)

Dalam buku karangannya Pariwisata Spiritual: Dalam Teori dan Aplikasi, ia pernah melakukan wawancara mendalam kepada sejumlah wisatawan.

Hampir seluruh wisatawan menyetujui bahwa mereka merasakan kesegaran atau ketenangan setelah melakukan ritual Melukat.

Apalagi, menurut Pitana, Melukat dilakukan dengan beberapa rangkaian kegiatan spiritual lainnya. Di antaranya adalah sembahyang, duduk merenung sambil mendengarkan kisah-kisah alam, dan sejenisnya.

Sehingga, wisatawan dapat terhanyut dalam suasana yang syahdu.

Hubungan antara pariwisata dengan kebudayaan di Bali, menurut Pitana, adalah suatu hal yang saling berdampak baik atau mutual.

“Artinya, dengan Melukat, wisatawan bisa merasakan pengalaman baru yang menyenangkan, unique experience."

Baca Juga: Berlatar Panorama Bali, Ini Potret Hangat Resepsi Pernikahan Maudy Ayunda dan Jesse Choi

"Di sisi lain, pengelola juga bisa mendapatkan pemasukan sehingga bisa mengurus lokasi sekaligus untuk penghidupan,” papar Pitana.

Tata cara Melukat bagi wisatawan

Menurut keterangan Pitana, ada beberapa variasi proses Melukat yang mungkin sedikit berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.

Secara umum, wisatawan yang mengikuti ritual Melukat akan diminta untuk datang ke suatu tempat. Ritual ini bisa juga dilakukan di suatu lahan tanah yang menghadap ke sungai atau mata air, jadi tidak hanya di pura.

Khusus untuk umat Hindu, mereka bisa membawa sajen untuk dihaturkan saat sembahyang sebelum mulai Melukat.