Disinilah kita dengan sangat terbuka memberikan semua informasi terkait data pribadi kita, sehingga membuka pintu selebar-lebarnya buat mereka mengambil uang dari rekening kita.
Ketiga, menghubungi pemilik rekening kartu kredit dan menceritakan kepada calon korbannya bahwa kartu kredit mereka telah disalahgunakan atau dipakai oleh orang lain.
Dengan informasi awal seperti itu, pemilik kartu kredit biasanya langsung kaget dan khawatir.
Ketakutan dan kekhawatiran dari pemilik rekening kartu kredit tersebut akhirnya dibantu oleh petugas gadungan bank gadungan tersebut.
Mereka bilang akan memblokir rekening kartu kredit kita dengan cara meminta data pribadi kita sekaligus juga OTP yang mereka kirim melalui email atau sms ke kita.
Keempat, adanya tawaran dari petugas bank untuk meng-upgrade rekening bank kita menjadi rekening prioritas.
Petugas bank tersebut adalah palsu dan tidak mewakili bank aslinya, karena mereka hanya meminjam nama bank tersebut.
Rekening prioritas merupakan salah satu bentuk rekening bank yang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki simpanan di atas Rp 500 juta.
Dengan memiliki rekening prioritas, maka seseorang akan memiliki berbagai keistimewaan dan pelayanan khusus, serta menjadi simbol status kekayaan seseorang.
Bagi mereka yang memiliki simpanan dibawah Rp 500 juta tentunya sangat senang apabila rekeningnya dinaikkan statusnya menjadi rekening prioritas.
Caranya dengan meminta semua data pribadi kita secara lengkap, sehingga mudah sekali uang yang tersimpan di rekening lenyap dalam waktu yang cepat.
Kelima, penipu berpura-pura sebagai pegawai sebuah bank dan memberikan informasi kepada kita mengenai adanya perubahan tarif transfer uang.