Baca Juga: Hati-Hati, Silent Treatment Bisa Bikin Hubungan dengan Pasangan Kandas
“Relasi yang sehat biasanya temannya jadi teman bersama. Memang tidak melulu harus teman pasangan jadi teman kita, dan sebaliknya. Namun paling enggak ketika ada dukungan dari masing-masing circle (teman dekat) bisa menguatkan relasi kita, jadi akan lebih baik kalau bisa jadi circle barengbareng,” jelas Pamela.
2. Energi dan hobi
Sangat wajar bila pasangan yang lebih muda memiliki energi yang lebih besar, Anda berdua perlu saling mengimbangi.
Jangan sampai Anda merasa kewalahan. Pun sebaliknya, jangan sampai pasangan merasa tak bisa melakukan hal-hal yang ia inginkan karena Anda tak bisa mengimbangi. Untuk itu pastikan komunikasi selalu berjalan dengan baik.
Begitu pun soal hobi atau minat, misalnya pasangan Anda masih memiliki tokoh-tokoh idola dan sangat menggandrunginya, sementara Anda yang sudah lebih matang tidak lagi membutuhkan hal tersebut.
Baca Juga: Suami Cemburu pada Anak, Mana yang Lebih Prioritas Buah Hati atau Pasangan?
“Kembali lagi soal gap ini, lihat harapan kita ingin memiliki pasangan seperti apa, ekspektasi kepada pasangan muda seperti apa, dan apakah bisa dipenuhi dengan adanya gap ini,” sambung Pamela.
3. Anak
Jika ingin memiliki anak, kita sebagai perempuan tentu harus memikirkan soal kesuburan, apalagi ketika sudah memasuki usia kepala empat.
Lebih jauh perlu juga dipersiapkan apakah masih sanggup mengasuh anak. Seperti kita tahu, di usia-usia awal anak membutuhkan perhatian yang intens, sehingga sebagai perempuan butuh energi yang lebih besar.