NOVA.id - Ketika sedang ada masalah, marah atau kesal kepada pasangan, enggak jarang perempuan memilih diam seribu bahasa.
Bahkan bisa juga sampai mengabaikan pasangan seolah tidak mengakui keberadaannya. Perilaku itu biasa disebut silent treatment.
Meskipun ada pepatah mengatakan diam adalah emas, silent treatment ini bukanlah solusi dari rasa marah dan kesal yang dirasakan, sebaliknya justru bisa mengancam hubungan Anda dan pasangan.
“Silent treatment ini malah membuat masalah enggak selesai, bisa jadi pasangan enggak sadar dan enggak tahu apa salahnya. Karena memang bentuknya pengabaian. Dan tidak ada penjelasan kenapa diabaikan, ya sudah tiba-tiba diam,” ujar Psikolog klinis dewasa, Keumala Nuranti M.Psi Psikolog kepada NOVA.
Dampaknya, pasangan yang mendapatkan perlakuan silent treatment ini bisa menyalahkan diri sendiri karena merasa bingung dan gagal memahami pasagannya.
Baca Juga: Suami Cemburu pada Anak, Mana yang Lebih Prioritas Buah Hati atau Pasangan?
Pada akhirnya ini bisa membuatnya merasa tidak berharga dan frustasi.
Begitu pun kita sebagai pelaku juga bisa frustasi ketika pasangan tak dapat memahami atau mengartikan tidakan diam kita.
Dalam jangka panjang bisa membuat pasangan lelah, imbasnya relasi semakin renggang bahkan kandas.
“Bukan solusi, malah menambah masalah baru, karena bisa menimbulkan asumsiasumsi lain baik dari pasangan maupun pelakunya,” ujarnya.
Lebih jauh, tindakan silent treatment juga ternyata bisa masuk dalam katagori kekerasan emosi, lho. Khususnya jika hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai hukuman bagi pasangan agar ia menderita dan bukan memperbaiki hubungan.
“Jika tujuannya mengabaikan untuk menghukum berarti secara tidak langsung ada keinginan untuk menyakiti. Namanya menyakiti, kan, sudah masuk aggressive behavior, walaupun enggak serta merta semua orang yang melakukan silent treatment kita bisa masukkan ke golongan tersebut, tergantung kadarnya,” jelas Keumala.
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR