Banyak Startup Tumbang, Begini Kiat Merintis dan Mempertahankan Usaha

By Dinni Kamilani, Kamis, 4 Agustus 2022 | 22:00 WIB
Ilustrasi berbisnis (Chaay_Tee)

NOVA.id – Membangun dan mengembangkan startup digital masih menjadi banyak impian banyak orang, terutama Generasi Milenial dan Gen-Z.

Akan tetapi musim dingin atau masa perlambatan startup yang menghantui dalam beberapa bulan terakhir memunculkan banyak keprihatinan.

Terutama dikhawatirkan dapat berdampak pada kondisi keuangan para pelaku startup hingga berdampak pada kepercayaan konsumen.

Kondisi yang menantang ini dihadapi oleh banyak perusahaan rintisan, tidak hanya di Indonesia, namun juga di seluruh dunia.

Startup yang terkena hantam paling berat adalah startup digital. Walaupun dari segi pengembangannya tetap ada startup yang bertumbuh, nyatanya gelombang PHK dari banyak perusahaan startup dirasa cukup meresahkan.

Lantas bagaimana ekosistem wirausaha terbesar di Indonesiaa, dan bagaimana strategi ke depan agar pelaku startup tidak gentar menghadapi tantangan yang ada?

Baca Juga: Dukung UMKM agar Lebih Dikenal Masyarakat, Kemenkeu Buka Pop Up Store di Sarinah

Melambat Bukan Berarti Sekarat

Menurut Edric Chandra selaku Program Initiator Diplomat Success Challenge (DSC) 2022, situasi perlambatan ini dapat dialami siapa saja.

“Tidak hanya perusahaan startup, perusahaan yang sudah mapan pun bisa mengalami perlambatan yang signifikan. Hal ini wajar saja karena setiap bisnis pasti ada ups and downs-nya,” tutur Edric.

Menurut portal analisis data pasar dan konsumen Statista dalam laporannya tahun 2021, tantangan terbesar bagi startup terletak pada kemampuan mereka mengelola keuangan.

Untuk itu, penting sekali bagi perusahaan baru lebih menaruh perhatian pada keberadaan cash flow dan laporan keuangan.

Sistem finansial dan administrasi yang sehat harus dijalankan sejak awal perusahaan tersebut berdiri.

Baca Juga: Noonaku Signature Berkat Blackberry Bekas, Kini Jadi Brand Berkelas

Masalah lainnya dari startup di Tanah Air adalah terlalu fokus pada transaksi dan valuasi, bukan profit.

Dana operasional perusahaan sering kali sepenuhnya bergantung pada pendanaan pihak luar melalui fundraising, private placement, serta pinjaman.

Padahal, sebuah perusahaan tidak bisa terus-menerus mengandalkan pendanaan dari pihak luar termasuk untuk eskalasi apalagi ekspansi bisnis.

Untuk itu, pelaku startup juga harus memiliki strategi untuk mendapatkan modal segar dalam bentuk hibah.

Diferensiasi dan Pengembangan Inovasi Jadi Kunci

Poin penting yang menjadikan perusahaan startup dapat berkembang dengan pesat adalah inovasi.

Terutama jika berbicara mengenai startup digital di mana perkembangan teknologi terus bergerak, sehingga produk atau jasa yang ditawarkan bisa menjadi tidak relevan jika perusahaan tidak melakukan inovasi.

Baca Juga: Ingin Dapat Uang Tambahan dari Usaha Rumahan? Berikut 10 Ide Bisnis Tanpa Modal Banyak!

Surjanto Yasaputera selaku Ketua Dewan Komisioner DSC mengemukakan pendapatnya mengenai karakter seorang Founder.

“Saat memutuskan untuk merintis perusahaan, seorang Founder harus terbiasa melakukan riset secara konsisten terkait industri yang mereka masuki. Bagaimana forecast mengenai perkembangan dan transformasi industri ke depan, sehingga mereka bisa lebih cerdas dalam menentukan trend yang bisa diadopsi ke dalam bisnis mereka,” terangnya.

Founder’s Mentality 

Mental seorang founder yang dibutuhkan saat ini lebih dari sekadar mental yang sanggup jatuh bangun.

Seorang founder harus memiliki frontline obsession, yaitu siap menjadi garda terdepan, apapun posisinya, kapanpun dibutuhkan.

Selain itu, owner’s mindset juga sangat diperlukan. Dalam ekosistem Diplomat Success Challenge dikenal adanya kriteria 3P yang harus dimiliki pengusaha yaitu Paham, Piawai, Persona.

Seorang Founder dituntut untuk tidak hanya paham akan industri dan bisnisnya, tapi juga piawai atau ulung dalam menjalankan operasional bisnis sehari-hari serta memiliki Persona atau kepribadian yang baik, akuntabel, dan berintegritas.

Baca Juga: Dari Startup Digital hingga Bisnis Ramah Lingkungan, Ini Ide Berbisnis di Tahun 2022 Jebolan DSC12  

 

Bisnis Lestari Kian Dicari

Adanya fenomena Bubble Burst startup di seluruh dunia membuat banyak investor cenderung lebih berhati-hati dalam memilih startup yang akan mereka danai.

Dibanding melakukan pendanaan kepada startup dengan bisnis yang trending, investor kini lebih tertarik pada bisnis yang lestari (sustainable), yaitu bisnis yang bisa menjadi solusi permasalahan yang ada pada masyarakat dari hulu ke hilir.

Ekosistem perusahaan rintisan akan semakin kuat dengan banyak bermunculannya inkubator, akselerator atau jaringan dan program wirausaha serupa DSC akan menjadikan jaringan startup semakin sehat dan akan lahir banyak bidang baru.

Para modal ventura atau investor juga akan semakin melirik bisnis yang mengarah ke pembangunan berkelanjutan karena nyatanya memang perusahaan ini yang dibutuhkan pasar saat ini.

Baca Juga: 5 Tips Tingkatkan Level Makanan Kaki Lima jadi Restoran Kekinian, Dijamin Untung!

Startup Juga Butuh Jaringan

Kabar baiknhya, kita bisa mendaftarkan bisni kita ke DSC 2022, di mana ini masih bergulir masa pendaftaran Diplomat Success Challenge 2022 hingga 19 September 2022.

Tidak hanya menawarkan hibah modal usaha dengan total miliaran rupiah, program wirausaha tertua di Indonesia ini juga menawarkan kesempatan pendampingan dan akselerasi oleh para business coach.

Serta kesempatan berjejaring dengan ratusan founder dan CEO lain di seluruh Indonesia yang nantinya dapat dinikmati oleh finalis DSC.

Diplomat Entrepreneur Network (DEN) adalah jaringan wirausaha yang anggotanya adalah para finalis DSC sejak tahun 2010.

Jaringan wirausaha adalah hal yang penting, karena dengan berjejaring seorang founder dapat memiliki tempat bertukar pikiran, berdiskusi, bahkan berkolaborasi.

Informasi dan update tentang DSC 2022 dapat di lihat media sosial kami di Instagram @diplomatsukses, Facebook Wismilak Diplomat, dan Twitter @diplomat_sukses.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)