Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia, PB IDI Minta Masyarakat Tetap Tenang dan Tidak Panik

By Presi, Minggu, 21 Agustus 2022 | 20:05 WIB
Ilustrasi cacar monyet (Times of India)

NOVA.id - Penyakit cacar monyet ternyata sudah ditemukan di Indonesia.

Kasus pertama cacar monyet ini terkonfirmasi dialami oleh seorang laki-laki berusia 27 tahun dari DKI Jakarta.

Sebelum terdiagnosis cacar monyet pada Jumat (19/08), pasien tersebut disebut mengalami sejumlah gejala.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril, dilansir dari Kompas.com.

Syahril mengatakan, gejala yang dialami yaitu demam dan pembesaran kelenjar.

"Dengan gejala tanggal 14 (Agustus) itu ada demam, kemudian juga ada pembesaran kelenjar. Tapi keadaannya baik, artinya tidak sakit berat," ujarnya.

Menanggapi kasus ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui Satgas Monkeypox atau Clades PB IDI meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik, sesuai arahan Kementerian Kesehatan RI.

Ketua Umum PB IDI, dr M. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa PB IDI terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan setempat, serta IDI Wilayah dan IDI Cabang mengenai kewaspadaan penyakit ini.

"Kami meminta tim medis dan tenaga kesehatan untuk tetap waspada dan segera melaporkan pada Dinas Kesehatan setempat apabila ditemukan pasien dengan gejala mirip Cacar Monyet, supaya bisa segera ditangani dan ditindaklanjuti," kata Adib dalam keterangan yang diterima NOVA, Minggu (21/08).

Ketua Satgas Monkeypox atau Clades PB IDI, dr Hanny Nilasari, SpKK mengingatkan, meski sudah ada kelonggaran kegiatan di berbagai tempat, msyarakat tetap perlu mempertahankan protokol kesehatan secara ketat, serta lebih aktif menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Bagi yang merasa bergejala dapat segera berobat menemui dokter terdekat," pungkas Hanny.

Baca Juga: Kemenkes Laporkan Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia, Pasien Alami Demam dan Ruam

Gejala Cacar Monyet

Melansir Kompas.com, gejala cacar monyet terbagi menjadi dua, yakni pada periode masa invasi selama 0-5 hari dan masa erupsi 1-3 hari.

Dalam masa invasi, gejala cacar monyet di antaranya demam tinggi, sakit kepala berat, kelenjar getah bening bengkak, nyeri otot, dan lemas.

Sementara pada masa erupsi, gejala cacar monyet yang bisa dialami berupa munculnya ruam-ruam pada kulit, terutama di area wajah, kaki, telapak tangan, alat kelamin, serta selaput lendir mata.

Pada awalnya, ruam ini berupa lesi, bercak, atau bintik kemerahan yang muncul selama 24 jam.

Namun, setelah empat hari, ruam itu akan berkembang menjadi bintik-bintik berisi cairan dan nanah.

Sekitar pada hari kesembilan, ruam akan mengering dan keropeng.

Penderita cacar monyet bisa merasakan ruam selama tiga minggu.

Baca Juga: Ibu Hamil yang Terinfeksi Cacar Monyet Dianjurkan Tidak Memberi ASI pada Anaknya

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)