Ratusan Warga Bandung Positif HIV/AIDS, Ini Penyebab Penularan dan Gejalanya

By Presi, Kamis, 25 Agustus 2022 | 18:58 WIB
Ratusan warga Kota Bandung terdeteksi positif HIV/AIDS. (iStockphoto)

NOVA.id - Ratusan warga Kota Bandung terdeteksi positif HIV/AIDS.

Bahkan, angka kasus positif HIV/AIDS di Bandung termasuk yang tertinggi se-Jawa Barat, dengan 410 kasus dari total 3.744 kasus.

Temuan ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada Januari hingga Juni 2022.

Melansir Kompas.com, mayoritas penderita HIV/AIDS adalah usia produktif, yakni 29-45 tahun sebanyak 69,2 persen atau 2.614 orang.

Disusul dengan kategori usia 20-24 tabun sebanyak 18,4 persen dari total 3.744 kasus.

Angka ini disampaikan oleh Ketua Tim Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Yudi Koharudin.

Penyebab Penularan HIV/AIDS

Yudi mengatakan, ada beberapa penyebab penularan HIV/AIDS di Jawa Barat.

Penyebab tersebut di antaranya adalah hubungan heteroseksual, homoseksual, biseksual, pengguna Napza suntik, dan penularan dari ibu kepada bayinya.

Dari beberapa penyebab itu, Yudi mengatakan, faktor yang paling banyak adalah karena aktivitas seksual yang berisiko atau bukan dengan pasangannya.

Sementara, penularan lewat alat suntik adalah yang paling kecil.

Baca Juga: Mengenal Vagina Piercing, Bisa Berisiko Kena IMS Hingga HIV/AIDS

Lebih lanjut, di Jawa Barat, Yudi menjelaskan bahwa jumlah pengidap HIV/AIDS cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

"Kalau dari grafik di Jabar ada kenaikan tiap tahun naik. 2020-2022 kelihatan menurun karena memang kita tidak bisa banyak melakukan pengetesan karena pandemi. Sekarang di 2022, di setengah tahun saja kita sudah bisa menemukan 3.744 kasus," papar Yudi.

Lantas, apa saja ciri dan gejala orang yang terkena HIV?

Melansir Kompas.com, pada stadium awal terinfeksi, tidak ada gejala khusus. Biasanya berlangsung selama beberapa tahun.

Namun, pada stadium akhir, akan ada gejala yang muncul seperti penurunan berat badan drastis, demam di malam hari, kelelehan yang sulit dijelaskan, diare yang terus menerus, infeksi paru (penumonia), dan mungkin kelainan neurologis lainnya.

Apabila kita positif HIV saat dites, jangan cemas dan khawatir.

Jika kondisi badan sedang baik, kita harus segera melakukan terapi anti retro viral (ARV).

Terapi tersebut tersedia di rumah sakit, puskesmas, dan beberapa klinik berbasis komunitas di Kota Bandung.

Tetapi, kalau kita positif dalam kondisi badan yang tidak baik, kita bisa berkonsultasi ke puskesmas atau rumah sakit.

Baca Juga: Aktor Video Vina Garut Terinfeksi HIV, Berikut 6 Cara Mencegah Penyakit Mematikan Tersebut

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)