NOVA.id - Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan kabar dugaan kekerasan yang dilakukan seorang sutradara kepada kru perempuan.
Diketahui, kabar ini dibagikan oleh casting director dan talent cordinator yang bernama Juandini.
Juandini mengatakan, anak buahnya ditampar dan didorong oleh sutradara yang tak disebutkan namanya.
“APA PANTES LAKI2 MENAMPAR & MENDORONG PEREMPUAN???? BUKAN HANYA NAMPAR & DORONG, TAPI JUGA KATA-KATA KASAR & DIDENGAR SAMA RATUSAN CREW & EXTRAS DI HARI ITU,” tulis Juandini.
Setelah kabar itu viral, nama sutradara Andibachtiar Yusuf pun terseret.
Gara-gara adanya pemberitaan tersebut, Andibachtiar Yusuf resmi dikeluarkan dari Indonesian Film Directors Club (IFDC) atau Asosiasi Sutradara Film Indonesia.
"Setelah melakukan penilaian menyeluruh atas kasus kekerasan yang beredar melalui akun instagram @juandini, kami menyatakan telah mengeluarkan sutradara Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan IFDC," tulis akun @ifdclub.
Selain itu, rumah produksi Paragon Pictures juga mendepak Andibachtiar dari proyek kerja sama.
“Sehubungan dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang individu, kami mengecam tindakan tersebut dan mengambil langkah tegas untuk memutuskan hubungan kerja dengan individu yang bersangkutan. Kami berpihak kepada korban,” tulis CEO Paragon Pictures, Robert Ronny melalui Instagram-nya.
“Kami telah berbicara kepada korban dan siap mendampingi kebutuhan beliau,” tutupnya.
Terkait dengan kabar ini, Andibachtiar Yusuf buka suara, seperti yang dilansir dari Kompas.com. Ia menyebut, belum bisa berkomentar banyak atas kegaduhan itu.
“Saya lagi kordinasi dengan lawyer saya, nanti saya pastikan mesti comment apa," kata Andibachtiar Yusuf.
Namun, belum lama ini Andibachtiar menuliskan tanggapannya lewat unggahan di Instagram, Jumat (02/09).
Dalam unggahannya, Andibachtiar mengaku bahwa dirinya sempat melakukan dorongan pada seorang kru perempuan dalam project series yang baru diselesaikannya.
Namun, ia menegaskan bahwa tak ada tamparan yang dilakukan pada kru perempuan kala itu.
"Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan," tutur Andibachtiar.
"Bukan TAMPARAN," tegasnya.
Andibachtiar Yusuf juga mengaku menyayangkan karena permohonan mediasi antara dirinya dan kru tersebut tak digubris oleh IFDC.
Untuk mengetahui pernyataan lengkap Andibachtiar, bisa klik di sini.
Baca Juga: 10 Film Pendek Karya 10 Sutradara Indonesia, Ada yang Berlaga di Sundance Film Festival Asia 2022
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)