Celana Dalam Harus Bahannya Katun
Celana dalam dari bahan katun masih tetap yang teraman sebagai celana dalam sehari-hari, pun untuk yang berkulit sensitif.
Katun dapat menyerap keringat dengan baik dan mudah dibersihkan. Bahan katun menimbulkan rasa adem dan nyaman.
Pemakaian celana dalam untuk sehari-hari dari bahan nilon sangat tak dianjurkan mengingat tekstur bahannya membuat kita kegerahan.
Celana dalam nilon juga gampang menyebabkan area vagina jadi lembap sehingga bakteri dan jamur mudah berkembang biak, karena bahannya tidak menyerap keringat.
Teliti Campuran Bahan Celan Dalam
Kadang produsen memadukan bahan katun dengan bahan lain seperti spandex , lycra, lateks, sutra, nilon atau vynil untuk membuat celana dalam menjadi strecth.
Katun memang yang paling bagus meski secara estetik kurang karena tak ada bahan elastisnya.
Padahal bahan elastis menguntungkan untuk membentuk kontur tubuh. Yang perutnya gendut jadi tampak rata, yang pantatnya turun jadi kelihatan kencang.
Jika mau memilih celana dalam dengan campuran bahan yang bisa strecth, boleh-boleh saja. Asal lebih banyak unsur katunnya dan penggunaanya tidak untuk jangka waktu lama, karena bahan-bahan yang elastis ini menghalangi proses penguapan sehingga kelembapan bertambah.
Pada mereka yang berkulit sensitif, campuran bahan-bahan di atas, berisiko menimbulkan iritasi.