Saat Anak jadi Pelaku Perundung, Bagaimana Respons Orang Tua?

By Dinni Kamilani, Kamis, 22 September 2022 | 10:01 WIB
Ilustrasi bullying (wckiw)

NOVA.id - Syok, kaget, dan mungkin juga tidak percaya, itulah resposns kebanyakan orangtua, saat mengetahui anaknya menjadi pelaku perundungan.

Tidak mudah memang menerima kenyataan jika ternyata anak yang kita banggakan di rumah, di luar sana mereka bisa berlaku jahat atau kejam terhadap anak-anak lain.

Kaget atau marah, boleh saja. Namun yang perlu diketahui oleh Anda sebagai orangtua, dalam perundungan ini tak hanya korban saja yang jadi perhatian, tapi juga pelaku.

Pasalnya, baik korban dan pelaku keduanya sama-sama bisa terhambat tumbuh kembangnya.

Seperti telah dibahas pada halaman sebelumnya, bahwa baik pelaku maupun korban, sama-sama terkena dampak secara psikologis.

Baca Juga: Berusaha Besarkan Hati Putri Sulungnya, Nola Be3: Kita Enggak Perlu dan Enggak Punya Kewajiban untuk Membahagiakan Orang Lain

Layaknya sebuah penyakit, perilaku perundungan ini bila dibiarkan bisa menular. Si pelaku akan bersekutu dengan teman-temannya untuk mencari korban baru.

“Harus diketahui oleh orangtua, bahwa dampaknya pada pelaku juga sama halnya kepada korban,” kata Jasra Putra, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang juga pemerhati anak, kepada NOVA.

Oleh karenanya, sebagai orang dewasa, kita juga perlu bijaksana menghadapi anak yang jadi pelaku perundungan ini.

Jangan sampai salah langkah, apalagi malah ikut-ikutan merundung si anak.

Baca Juga: Ternyata Orangtua Bisa Jadi Bestie bagi si Kecil, Kenapa Tidak?

Bicara dari Hati ke Hati