Menurut Moses, Mode PTP ini akan secara konstan mengirimkan twin-pulse berupa output dengan daya tinggi dalam interval yang sangat pendek.
Karena pulse (dorongan) yang dihasilkan terbagi menjadi dua kali, maka resiko terjadinya kerusakan pada jaringan sekitar dan nyeri ketika perawatan menjadi minim. Sehingga waktu penyembuhan yang lebih cepat.
Perawatan dengan mode PTP dapat mengurangi resiko terjadinya hipopigmentasi atau hiperpigmentasi setelah inflamasi serta efek samping lainnya.
Oleh karena itu, mode PTP memberikan pengalaman lebih nyaman bagi pasien apabila dibandingkan dengan single pulse.
“Panjang gelombang 532nm dari laser ini efektif untuk mengatasi lesi pigmen pada lapisan epidermis seperti lentigo, age spot, tanda lahir, bintik-bintik cokelat, keratosis dan epidermal spot,” tambah Moses.
Sedangkan Panjang gelombang 1064nm dapat digunakan untuk menghilangkan tato berwarna ataupun gelap, ABNOM (Acquired Bilateral Nevus of Ota-like Macules), Nevus Ota, Nevus Ito, melasma.
Selain itu, Pastelle juga memiliki mode Genesis & Soft Peeling, untuk mengecilkan pori-pori, perbaikan kerutan halus dan peremajaan kulit dari regenerasi kolagen dengan cara menstimulasi lapisan dermis menggunakan energi panas yang berurutan.
Perawatan soft peel dengan menggunakan carbon cream dari Pastelle dapat mengangkat sel-sel kulit mati, jerawat aktif, mencerahkan kulit wajah serta mengecilkan pori.
Jika penasaran, Sahabat NOVA bisa mencoba laser Pastelle ini di Klinik Kartika Estetika RSPAD.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)