Lantas, hanya dalam hitungan detik, keluarlah selembar kertas foto dari badan kamera. Memang, ini sebuah kamera instan, yang bisa memotret dan langsung mencetak hasilnya.
Rasa bahagia juga disampaikan Ketua Yayasan Panti Asuhan Kuntum Teratai, Nina Agustina, dalam kegiatan Fujifilm CSR Tahun 2022 bertema “Don’t Just Take, Give,” pada 5 September 2022 lalu.
Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka peringatan hari ulang tahun Fujifilm ke-11 ini, membawa kebahagiaan bagi semua penghuni panti asuhan, di antaranya berkat hadirnya kamera instan.
Kehadiran kamera instan yang populer, menurut Nina memang terasa asing untuk sebagian besar anak-anak masa kini. Namun, justru hal itu menciptakan daya tarik dan keingintahuan anak-anak untuk menggunakan kamera ini.
“Anak-anak merasa asing, tetapi kepengin tahu sehingga daya kepo-nya tinggi,” katanya.
Namun bagi Nina yang telah mendirikan panti asuhan sejak tahun 2004, keberadaan kamera yang bisa mencetak foto sendiri membangkitkan kenangan lama di masa kecil. Ketika selembar foto bisa disimpan dan mampu dinikmati lagi di lain waktu, dirinya merasa dekat dengan memori itu sendiri.
Baca Juga: Menutup Ramadan, Aeon Mall BSD Berbagi dengan Yayasan dan Panti Asuhan Yatim Piatu
“Senang sekali ada lembaran foto yang bisa dinikmati saat itu, bisa disimpan dan bisa dilihat lagi di lain waktu untuk membangkitkan memori,” kata Nina.
Kamera instan kecil ini sebenarnya sudah ada dari tahun 1998. Dan semenjak itu, kamera yang dikenal dengan nama Kamera Instax, terus berinovasi.
Seperti yang dikatakan oleh Consumer Printing (Instax) Marketing Manager Rena Ratna Sari, “kamera Instax terus berkembang dengan menghadirkan produk-produk terbaru. Menyesuaikan dengan inovasi teknologi terkini dan pastinya menyesuaikan dengan tren anak muda.”
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)