NOVA.id - Konflik dan pertengkaran kerap mewarnai kehidupan pasangan suami-istri.
Biasanya, pertengkaran terjadi karena adanya kesalahan dalam komunikasi.
Apabila komunikasi tidak berjalan dengan baik, masalah sepele bisa menjadi besar.
Contohnya, ketika kita ingin menyampaikan keinginan kita untuk berbagi pekerjaan rumah dengan suami.
Jangan sampai kita langsung mengatakan, "kamu nih enggak pernah mau bantuin aku di rumah".
Menurut psikolog sekaligus founder Anamasa, Marsha Tengker, kalimat judging seperti itu pasti akan menimbulkan konflik atau pertengkaran.
Lalu, bagaimana cara komunikasi yang baik dengan pasangan agar pertengkaran bisa dihindari?
Marsha menyarankan agar kita menerapkan komunikasi yang asertif, di mana kita menganggap lawan bicara kita memiliki kepentingan yang sama dengan kita.
"Kalau berkomunikasi itu, coba komunikasi yang asertif," kata Marsha dalam live Instagram NOVA bersama Amanasa, Senin (31/10) siang.
Untuk menerapkan komunikasi yang asertif, kita bisa memulainya dengan mengungkapkan perasaan kita terkait masalah yang sedang terjadi.
"Coba mulai dari kata saya, saya merasa apa, misalkan Saya merasa kelelahan deh dengan pekerjaaan rumah tangga," kata Marsha memberi contoh.
Baca Juga: Kata Ahli, Ini 8 Cara Bertengkar Sehat dengan Pasangan dalam Hubungan
Setelah mengungkapkan perasaan, langkah selanjutnya adalah ucapkan harapan kita kepada pasangan.
"Lalu diikutin dengan harapannya, Boleh enggak saya minta tolong kamu untuk mengerjakan cuci piring hari ini aja, karena hari ini terlalu melelahkan buat saya. Jadi hindari judging di awal," jelasnya lagi.
Saat berkomunikasi, Marsha juga mengingatkan pentingnya berempati kepada pasangan.
"Jadi kita kasih tahu dulu perasaan kita, kemudian kebutuhan kita sambil berempati sama dia juga, lalu kasih tahu nih harapan kita apa," tambahnya.
Lebih lanjut, Marsha juga menyarankan agar kita membicarakan masalah dengan pasangan secara spesifik dan hindari bersikap egois.
"Misalnya, Saya merasa kecewa deh karena tadi pas mama kamu minta ke rumah, kamu langsung bilang iya tanpa konfirmasi ke aku dulu. Tapi lain kali boleh ditanyain ke aku dulu ya kalu misalkan ada hal-hal seperti itu."
"Jadi spesifik kejadiannya, bukan bilang selalu-selalu gitu. Jadi enggak cuman kita minta dimengerti, tapi kita mengerti sambil kita kasih tahu harapannya apa," pungkas Marsha.
Baca Juga: Begini Cara Menjadi Ibu yang Bahagia, Menurut Penjelasan Psikolog
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)