NOVA.id - Gempa bumi di Cianjur menyebabkan korban meninggal dunia ratusan orang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Dengan magnitudo 5,6, gempa Cianjur ini meluluhlantakkan ratusan rumah dan bangunan-bangunan lain.
Tidak sedikit korban meninggal dunia yang ditemukan tertimbun reruntuhan bangunan.
Korban yang selamat pun mengungsi di tenda darurat karena takut akan gempa susulan.
Padahal skala gempa tersebut tidak terlalu besar loh sebenarnya.
Namun mengapa gempa bumi Cianjur ini sangat destruktif?
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan penyebabnya.
Ia menjelaskan gempa bermagnitudo 5,6 itu menimbulkan kerusakan signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.
"Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal. Jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Apalagi struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa.
Banyak sekali rumah yang dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa karena menggunakan besi tulangan atau semen standar.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Iringi Pemakaman Anak Korban Gempa Cianjur
Lokasi permukiman penduduk yang berada di daerah tanah lunak juga menyebabkan resonansi gelombang gempa yang akhirnya mengamplifikasi atau memperbesar dampak getaran gempa.
Belum lagi, di daerah perbukitan atau lereng, rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan parah lantaran topografi wilayah tersebut tidak stabil.
"Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka," sambungnya.
Lebih lanjut, Daryono menjelaskan, gempa Cianjur dipicu oleh pergerakan sesar Cimandiri.
Dalam sejarahnya, daerah-daerah di sekitar sesar Cimandiri kerap diguncang gempa, termasuk yang berkekuatan besar.
"Rata-rata gempa yang terjadi di zona ini tidak ada yang melebihi 6,0, semuanya bermagnitudo 5 koma," terang Daryono.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)