NOVA.id - Bisnis kuliner merupakan industri yang memiliki potensi sangat besar, hal ini didukung fakta bahwa kuliner merupakan penyumbang PDB terbesar di sektor ekonomi kreatif yaitu sebesar 41% (Rp455,44 triliun) secara pertumbuhan (CAGR - Compounded Annual Growth Rate, atau Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk).
Industri kuliner juga diprediksi tumbuh mencapai Rp1.097 triliun ($ 78,5 billion) di tahun 2025, di mana tentunya diprediksi jumlah pengusaha dan tenaga kerjanya juga akan tumbuh.
Ada beberapa pendapat yang mengatakan, bahwa berbisnis kuliner itu gampang, yang sulit adalah mempertahankan kualitas produk dan layanan.
Hal tersebut betul adanya, dan poin penting yang harus digarisbawahi adalah konsumen akan kembali membeli dan loyal karena 2 hal tersebut (kualitas produk dan layanan), jika tidak, siap-siap ditinggalkan konsumen.
Tidak standar dan buruknya kualitas layanan dalam bisnis kuliner, salah satunya disebabkan oleh tidak adanya standar dalam SOP (Standard Operating Procedure), SOC (Station Operation Check) serta training system yang konsisten dan berkelanjutan.
Hal ini terjadi karena memang untuk membangun sistem SOP dan training membutuhkan biaya yang besar, serta skill yang bagus.
Foodizz Learning Management System (LMS), 1st LMS untuk bisnis kuliner pertama di Indonesia hadir memberikan solusi standarisasi & training bagi bisnis kuliner di Indonesia dengan biaya sangat terjangkau dan bisa diakses oleh bisnis mikro, UMKM, UKM, sampai perusahan besar dengan banyak cabang di Indonesia, bahkan perusahaan dengan skala global ke depannya.
Baca Juga: Hadirkan Artisan Tea yang Mudah Dijangkau, Ini Kisah Bisnis Seduh Pertama
1. Memiliki situs pelatihan internal bisnis kuliner Sahabat NOVA sendiri
2. Mengupload seluruh SOP/Work Instructions
3. Mengkategorikan video pelatihan/SOP berdasarkan kategori/level, contoh materi pelatihan untuk owner, mitra, restaurant manager, supervisor, kasir, frontliner, kitchen, dan lain-lain.