Si.Se.Sa Boutique, Berbeda Selera Fashion Malah Jadi Berkah!

By Dinni Kamilani, Minggu, 1 Januari 2023 | 20:01 WIB
emiliki latar belakang hingga selera fashion yang berbeda, tak jadi halangan bagi kakak beradik Siriz, Senaz, dan Sansa untuk berkolaborasi membangun bisnis bersama. (DOK. Si.Se.Sa)

NOVA.id - Di mana ada kemauan, di sana ada jalan. Selama kita berusaha meskipun di awal jalannya terasa sulit, lama-lama pasti bisa berhasil.

Seperti cerita sukses dari kakak beradik Siriz Tentani, Senaz Nasansia dan Sansa Enandera mendirikan merek busana muslim Si. Se. Sa.

Si.Se.Sa awalnya lahir sebagai second line dari Merry Pramono, ibunda ketiga kakak beradik ini, yang juga seorang desainer kondang Indonesia yang tercatat sebagai anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

“Saat itu anak-anak mulai ikut dan bilang, Ma kita bikin busana syar’i dong,” kata Merry ibunda dari Siriz, Senaz, dan Sansa ditemui NOVA dalam acara fashion show koleksi terbaru Si.Se.Sa 'True Colors' di The Tribrata, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Baca Juga: 5 Ide Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga, Dijamin Pasti Cuan!

Sebagai seorang ibu tentu Merry pun tentu sangat senang dan mendukung. Apalagi melihat di tahun 2011 pilihan baju syar’i di pasaran model belum banyak.

Ketiga anaknya pun akhirnya mencetuskan merek dagang Si.Se.Sa yang diambil dari potongan nama depan ketiganya.

 Mereka pun kompak belajar bisnis dari nol bareng-bareng dengan membagi tugas. Siriz di bagian marketing, Senaz di bagian keuangan, dan Sansa di bagian produksi.

Digembleng langsung oleh sang ibunda ditambah dengan kegigihan dan kekompakan ketiganya, maka di tahun 2013 Si.Se.Sa sukses tampil di ajang bergengsi Jakarta Fashion Week.

Baca Juga: Putuskan Berhenti Jadi Manajer, Sosok Dewi Harlas Kini Sukses Ekspor Bulu Mata

Nah, dari sana produknya pun laku keras hingga sold out.

“Saat itu baju syar’i kesannya masih kuno akhirnya saat itu kita menghadirkan warna-warna pastel dan disambut dengan baik karena memang banyak nyari,” ujar Merry.

Terus Belajar

Menariknya, saat mulai merintis Si.Se.Sa Siriz, Senaz, Sansa masing-masing sudah bekerja, dan dilihat dari latar belakangnya tak ada satu pun dari mereka yang bergelut di dunia fashion.

 Si sulung Siriz lulusan sarjana ekonomi, Senaz sarjana arsitektur, dan adiknya Sansa adalah lulusan jurusan psikologi.

Tapi, semua itu tidak menjadi hambatan bagi ketiganya untuk optimis bisa sukses di industri fashion seperti sang ibu.

Baca Juga: Inovasi Bisnis Kunci Jiwa Group Raih Gelar dari World Branding Award

 

Apalagi kata Senaz, sejak kecil ia dan saudaranya sudah terbiasa melihat sang ibu bekerja sehingga sedikit banyak tahu juga soal fashion.

“Memang kami latar belakang berbeda-beda, tapi kami sebenarnya lahir dari akar yang sama. Kami tiga bersaudara perempuan lahir dari seorang mama yang desainer. Kita kesehariannya sudah biasa melihat bagaimana mama mendesain baju,” ujar Siriz kepada NOVA.

Meskipun memiliki mentor hebat, demi bisnisnya ini mereka enggak ragu untuk terus belajar. Buktinya, Siriz dan Sansa memilih untuk memperdalam ilmu fashion di Esmod Jakarta.

Disinggung soal perbedaan, Siriz mengakui ia dan saudaranya memang memiliki selera yang berbeda. Namun dalam menjalankan bisnis ini justru perbedaan menjadi berkah.

Baca Juga: Finna Yudharisman, Redup Jadi Fesyen Influencer Kini Sukses Jadi Momfluencer

“Saya lebih suka gaya yang lebih rapi feminim, Senaz sukanya lebih feminim girly, Sansa suka yang sporty. Dari perbedaan itu kita juga malah jadi punya ide yang banyak supaya kita akhirnya bisa menjadi sebuah koleksi dan bisa menjadi idenya banyak kita satukan di Si.Se.Sa,” ujarnya.

Saat ditanya rahasia bisnisnya, ketiga bersaudara menjawab kekompakan dan profesional dalam bekerja. Lantaran ketiganya memiliki prinsip: Segala sesuatu yang dikerjakan, diniatkan sebagai ibadah.

“Semua dalam cakupan kehidupan itu ibadah kompak dan rukun itu kita niatkan juga ibadah untuk silaturahmi ke saudara. Karena kalau kita kompak dan rukun pasti bikin orang tua senang dan kalau bisa semua diridhai Allah,” pungkasnya. (*)