“Jadi aku kayak jual palugada. Bahkan, aku bisa jual 500 buah ponsel dalam satu minggu. Saking sudah banyak konsumennya, aku punya tujuh ponsel blackberry. Satu ponsel ada 2000 kontak,” ujarnya lagi.
Baca Juga: Dokter Grace Hananta Pilih Holistik Agar Pasien Sembuh Sempurna
Meski begitu, ia mengaku lebih memiliki passion di industri kecantikan, kata Erly, "Sejak jualan kosmetik, kok, saya merasa senang dan jadi banyak belajar seputar kosmetik yang aman seperti apa dan lain sebagainya."
Gayung bersambut, di tahun 2015 saat bertemu dengan suaminya, mereka berusaha untuk memiliki produk skincare sendiri.
“Kami mulai mencari merek, kata ayah (panggilan untuk suaminya, red.) ada nama ‘Erl’ saja. Jadi B Erl, artinya besar, berkah, bermanfaat. Jadi kayak si Erly kecil ini punya doa itu dari brand ini,” kenangnya lagi.
Produksi B Erl yang pertama pun langsung 10.000 buah yang dilakukan secara bertahap. Mulai dari produk facial serum yang masih jadi best seller sampai saat ini.
Baca Juga: Jadi Petani Itu Keren, Ridwan Kamil Wisuda 1.249 Petani Milenial Jawa Barat di IPB
Waktu launching, produknya ludes hanya dalam waktu 2 minggu saja, lho. Bahkan, di-review oleh influencer, salah satunya Tasya Farasya. Saat ini, B Erl memiliki 50.000 lebih reseller yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menariknya, semangat juang Erly dengan latar belakang ART juga ikut dirasakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan, Hongkong, Singapura, dan Malaysia.
“Gara-gara kisah aku yang perjuangan ART itu, akhirnya banyak orang di luar itu ikut semangat. Mereka jualan B Erl ini, sehingga banyak agen di sana,” pungkasnya.
Sukses terus ya, B Erl! (*)