NOVA.id - Nasi merupakan panganan yang berasal dari beras. Namun, apa yang terjadi jika harga beras mahal?
Tentu ini berimbas pada konsumsi nasi. Walau begitu, kita bisa menyiasatinya dengan mengganti sumber karbohidrat sementara waktu.
Ya, seperti yang diberitakan sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyatakan saat ini harga beras masih mahal.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan harga beras ini terjadi lantaran kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan di awal tahun 2022 lalu.
"Kondisi beras saat ini masih stabil tinggi karena memang ini bermula dari kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan di awal tahun lalu."
"Ini jadi masalah sekarang sehingga akan mempengaruhi harga di pasaran, walaupun sudah ada impor tetapi tetap juga proses berkurangnya beras di pasaran itu memang jadi persoalan tersendiri itu yang pertama," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).
Lebih lanjut Reynaldi menuturkan, sejak dua bulan lalu harga beras sudah naik melebihi batas Harga Eceren Tertinggi (HET) yakni Rp 9.450 untuk jenis medium.
Hal ini jugalah yang membuat pemerintah melakukan impor beras. Bahkan, Reynaldi memprediksi harga beras akan tetap naik sampai panen raya tiba.
"Apa dampak kenaikannya? Dampak kenaikannya banyak, tapi salah satunya adalah pedagang kesulitan apalagi ada tambahan beras impor, itu juga menjadi kendala," jelas Reynaldi.
Harga beras yang masih mahal tentu berimbas pada konsumsi nasi di masyarakat. Namun, jangan khawatir Sahabat NOVA.
Ada beragam sumber karbohidrat lain pengganti nasi yang bisa dicoba di rumah. Apa saja ya? Simak informasinya.
Baca Juga: Ingin Jaga Berat Badan? Konsumsi 3 Jenis Karbohidrat Ini
1. Jagung (Zea mays)
Jagung merupakan tanaman yang berbuah sekali saja dalam satu masa tanam, terdiri dari 1-3 buah yang tumbuh disisi atas daun.
Jagung diperkenalkan ke Indonesia oleh para penjajah Portugis di abad ke-12.
Hingga kini, jagung merupakan pilihan makanan pokok kedua setelah beras dan masih sangat digemari bagi masyarakat di Indonesia.
Jagung sendiri memiliki banyak nutrisi, seperti serat, natrium, kalium, protein, dan beragam vitamin. Kandungan karbohidratnya sendiri bisa mencapai 21gr.
2. Sorgum (Sorghum bicolor)
Sekilas anatomi batang tumbuhan ini mirip sekali dengan jagung.
Namun sorgum berbuah di ujung tanaman dan memiliki ribuan bulir dalam satu tangkainya.
Buah inilah yang kemudian diolah menjadi tepung dan dapat dimasak untuk dimakan.
Tanaman Sorgum kini terus dikembangkan terutama di daerah Lombok.
Sorgum pun memiliki kandungan nutrisi yang melimpah. Sumber karbohidrat yang satu ini kaya akan vitamin B dan antioksidan sehingga tak hanya mengenyangkan, tetapi juga bagus untuk kesehatan jantung, kulit, dan menangkal radikal bebas.
Baca Juga: Mana yang Lebih Baik, Diet Rendah Lemak atau Rendah Karbohidrat?
3. Sagu (Metroxylon)
Sagu merupakan produk dari pohon sagu atau pohon enau.
Sagu sangat dikenal luas di daerah Indonesia timur seperti di daerah Maluku, NTT dan Papua.
Sagu memilki kandungan karbohidrat yang baik segingga bagus pula untuk dijadikan bahan baku makanan.
Selain itu, sagu juga mengandung protein, vitamin, dan mineral, meski jumlahnya tidak banyak.
Terdapat 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, dan 1,2 mg zat besi dalam 100 gram sagu kering.
Sementara itu, dalam 100 gram sagu dapat menghasilkan sebanyak 355 kalori.
4. Singkong
Singkong merupakan umbi yang mengandung karbohidrat.
Singkong sendiri banyak dibudidayakan di Indonesia.
Selain dimakan langsung dengan cara direbus dan digoreng, singkong juga merupakan bahan baku pembuatan tepung tapioka, tape serta peyeum.
Baca Juga: Berat Badannya Naik 10 Kilogram, Arya Saloka Kini Lakukan Diet Karbo
Selain itu singkong juga kaya akan nutrisi yang diperlukan tubuh.
Salah satunya adalah singkong tinggi akan serat. Sehingga baik untuk metabolisme tubuh.
5. Kentang (Solanum tuberosum)
Kentang merupakan umbi-umbian. Kentang sangat digemari dalam bentuk produk olahan seperti keripik kentang, stik kentang, dan lain-lain.
Kentang juga mengandung beragam nutrisi yang baik untuk tubuh. Karena hal itu lah banyak manfaat yang bisa didapatkan.
Untuk tubuh, kentang bisa membantu mengontrol gula darah, menjaga kesehatan pencernaan, dan bisa juga melawan kanker usus.
Nah, itu dia sumber karbohidrat yang bisa mengganti nasi. Kalau Sahabat NOVA, suka yang mana? (*)