NOVA.id - Berhubungan intim dengan menggunakan kondom dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kehamilan.
Ya, masih banyak pasangan yang menunda memiliki momongan dan menggunakan kondom saat ingin hubungan intim dengan pasangan.
Meski mencegah kehamilan hingga 98%, nyatanya masih ada yang "kebobolan" meski telah menggunakan kondom saat bercinta.
Salah satu faktornya adalah karena kondom yang bocor.
Meski kondom tersebut adalah kondom baru dan kemasan belum dibuka, tetapi alat kontrasepsi praktis tersebut bisa rusak alias bocor.
Berikut ciri-ciri kondom bocor saat sedang digunakan.
1. Saat kondom mengalami kerusakan, pria akan merasakan seperti adanya letupan kecil.
2. Saat disentuh bagian pangkal dan terasa basah, kemungkinan besar sperma merembes keluar. Hal ini berarti kondom yang dipakai bocor.
3. Apabila tak terasa, sebaiknya hentikan hubungan intim sementara untuk mengecek apakah terdapat sperma yang keluar dari ujung Mr P.
Ada alasan mengapa kondom bisa bocor, di antaranya adalah kondom yang kadaluwarsa, kondom disimpan di tempat yang sangat panas atau sangat dingin, kurang pelumas saat hubungan intim, pakai pelumas berbasis minyak, ukuran kondom yang tidak pas atau terlalu sempit, aktivitas hubungan intim yang terlalu ekstrem.
Hubungan intim dengan kondom bocor bisa sebabkan kehamilan?
Baca Juga: 3 Alasan Tidak Boleh Gunakan Kondom Bekas untuk Hubungan Intim
Kondom bocor terkadang juga bisa meningkatkan risiko hamil, terutama jika perempuan tidak menggunakan alat kontrasepsi selain kondom.
Dilansir dari PlannedParenthood, jika pasangan yang berhubungan seks menggunakan kondom bocor segera menarik Mr P keluar dari Miss V sebelum ejakulasi, sangat kecil kemungkinan perempuan bisa hamil.
Perlu diketahui, risiko hamil masih ada ketika memakai kondom bocor dan pasangan menarik Mr P dari Miss V sebelum ejakulasi, meskipun sangat kecil risikonya.
Risiko ini bisa berasal dari cairan pra-ejakulasi yang sudah keluar saat foreplay, terutama saat hubungan intim dilakukan pada masa subur.
Apabila pasangan yang berhubungan intim menggunakan kondom bocor menarik Mr P keluar dari Miss V setelah ejakulasi dan terdapat air mani yang masuk ke area genital perempuan, ada kemungkinan bisa hamil.
Sayangnya, sebagian pasangan baru menyadari kondom bocor setelah kelar berhubungan seks.
Jika khawatir dengan risiko bisa hamil setelah kondom bocor, coba untuk keluarkan air mani dari vagina atau rektum sebanyak mungkin.
Caranya, dengan berjongkok atau duduk di toilet sembari mengejan seolah-olah tengah buang air.
Setelah itu, bersihkan dengan lembut seluruh area kemaluan dengan air mengalir. Jangan membersihkan area kemaluan dengan sabun atau produk pembersih yang bahannya “keras”.
Dilansir dari Insider, coba konsultasikan ke dokter spesialis kandungan agar dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Ada juga opsi pencegah kehamilan setelah kondom bocor salah satunya yakni dengan kontrasepsi darurat, seperti IUD.
Baca Juga: Inilah Manfaat Penting Kondom Saat Hubungan Intim dengan Pasangan
Semakin cepat pasangan menggunakan KB darurat, semakin kecil peluang pasangan hamil setelah berhubungan seks dengan kondom bocor.
Selain risiko hamil, pastikan juga pasangan menjalani pemeriksaan infeksi menular seksual.
Tujuannya, untuk menurunkan risiko penyakit yang bisa ditularkan lewat hubungan seks seperti HIV, HPV, hepatitis B, dan C.
Cara agar Kondom Tidak Bocor
Selain rusak yang disebabkan oleh produksi, ternyata masih ada cara yang bisa dilakukan agar kondom tidak bocor.
1. Periksa tanggal kadaluwarsa
Dilansir dari VerywellHealth, periksa tanggal kadaluwarsa sebelum membelinya dan/atau memakainya.
Ya, ketika kondom disimpan terlalu lama, hal tersebut bisa merusaknya.
2. Ada gelembung udara
Biasanya, produsen kondom memasukkan gelembung udara untuk melindungi kondom dari kerusakan dan gelembung juga menjadi indikator tidak ada lubang di kemasan.
Cara memeriksanya adalah meremas kemasan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Gelembung udara biasanya teraba ketika kondom baru dan masih tersegel.
Baca Juga: Demi Kenikmatan Berhubungan Intim, Begini Cara Pilih Ukuran Kondom
3. Buka buungkus kondom dengan hati-hati
Hindari membuka bungkus kondom dengan cara menggigit, menggunakan kuku, gunting, atau benda tajam lainnya.
Karena, salah-salah bisa merobek kondom yang masih baru dan tersegel.
4. Pasang kondom dengan pas
Pastikan kita memasang dengan sisi yang pas. Lalu, siapkan celah diujung untuk menampung cairan ejakulasi. Apabila pemasangan kondom terlalu mepet, kondom bisa pecah dan bocor ketika digunakan.
Pastikan juga batang Mr P tertutup kondom secara menyeluruh dan sempurna. Dengan begitu, penularan berbagai penyakit menular seksual yang bisa terjadi lewat kontak dari kulit ke kulit bisa dicegah.
Ini juga agar kondom tidak copot dan tertinggal di bagian dalam Miss V saat berhubungan intim.
Apabila kondom tak bisa menutupi batang Mr P secara menyeluruh, ini berarti ukuran kondom terlalu kecil.
5. Pastikan tidak ada udara yang terjebak di dalam kondom
Ketika kondom sudah dipakai dan terasa ada seperti balon yang menggembung, itu berarti ada udara yang terjebak di sana.
Apabila dibiarkan, kondom rawan pecah yang membuat sperma keluar. (*)