“Kondisi psikologis ibu ketika sang anak sakit bergantung pada umur sang anak. Semakin dini usia anak, seperti usia anak satu hingga lima tahun, maka rasa khawatir dan panik yang dialami seorang ibu akan lebih besar. Sedangkan ketika anak sudah lebih besar atau berusia di atas lima tahun, ibu sudah lebih bisa menenangkan diri dalam menghadapi kondisi anak sakit. Hal ini karena sang Ibu sudah punya pengalaman, sehingga lebih tenang dan bisa langsung mengambil langkah atau solusi," jelasnya.
Rasa panik yang dialami para ibu merupakan hal wajar. Namun, penting bagi para Ibu untuk bisa mengendalikan rasa panik itu agar bisa menangani sakit pada anak dengan baik.
"Para ibu memang akan merasa panik dan cemas, maka hal pertama yang harus dilakukan dalam keadaan panik seperti itu adalah mencoba menenangkan diri sendiri terlebih dahulu. Karena jika sang Ibu khawatir dan panik, anak akan turut panik sehingga jadi tidak tenang dan akan malah memperburuk keadaan sang anak yang sedang sakit."
"Setelah menenangkan diri, sang Ibu harus segera memeriksa keadaan kesehatan sang anak dan memberikan pertolongan pertama seperti memberikan obat yang sesuai dengan sakit yang dialami anak,” ujar Samanta.
Selain luncurkan kampanye #UbahKelamJadiKalem, Proris juga mengumumkan 3 Brand Ambassador.
Mereka adalah public figure sekaligus seorang ibu yaitu Sandra Dewi, Donita, serta Anissa Aziza yang tentunya memahami betul apa yang dirasakan seorang Ibu ketika anaknya sakit.
“Sebagai seorang Ibu, tentunya ketika anak sakit rasa khawatir dan panik pasti ada. Terutama untuk anak yang berusia 5 tahun. Biasanya kita melihat sang anak aktif bermain tapi ketika sakit jadi lebih diam dan lemas. Tapi dengan Proris saya merasa sangat terbantu untuk meringankan demam pada anak. Untuk saya sendiri, Proris sudah sejak lama menjadi pilihan ketika anak sakit, dan manfaatnya benar-benar saya rasakan,” ujar Sandra Dewi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Donita, “Ketika anak sakit tentu saja perasaan khawatir yang ada semakin besar, dan kadang merasa ingin selalu 24 jam bersama sang anak. Sehingga ketika sedang ada pekerjaan yang harus diselesaikan, maka seringkali bingung harus bagaimana. Tapi dengan adanya Proris, aku menjadi lebih tenang ketika harus meninggalkan anak saat ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.”
Sementara Anissa Aziza mengaku bahwa kekhawatirannya bahkan bisa memicu rasa bersalah pada dirinya sendiri.
Baca Juga: Ternyata Konsumsi Madu Manuka Bisa Jadi Solusi Aman untuk Anak dan Keluarga Saat Demam
“Aku merasa cemas, khawatir, bahkan seringkali menyalahkan diriku sendiri sebagai penyebab anakku sakit demam. Maka, aku selalu sigap dengan tindakan pertama saat anak sakit yaitu dengan mengecek suhu badan anak serta memastikan bahwa anakku memiliki kandungan nutrisi dan cairan tubuh yang cukup. Ketika anak demam dan nyeri, Proris menjadi pilihan pertama yang terlintas di benakku, karena kandungan ibuprofen yang dimiliki Proris efektif untuk menurunkan demam dan nyeri yang dirasakan anak," ungkapnya.(*)