NOVA.ID - Mungkin masih banyak dari kita yang penasaran bagaimana cara diet sehat dengan makan shirataki.
Padahal, cara diet sehat shirataki ini tergolong cukup mudah dan tetap bikin makan enak.
Tapi tak jarang, kita menganggap shirataki adalah panganan asing.
Jangankan mencoba, mendengar namanya shirataki, apalagi cara diet sehat dengan makan shirataki saja mungkin tidak pernah atau jarang.
Tapi bagi sebagian lainnya, terutama pelaku diet dan gaya hidup sehat, shirataki sering jadi bahan diskusi dan solusi.
Shirataki adalah bangan makanan yang berasal dari serat tepung tanaman konjac (konnyaku) atau di Indonesia dikenal nama umbi iles-iles atau porang.
Tanaman ini banyak tumbuh di Jepang, China, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Kini shirataki sendiri tersedia dalam bentuk mi dan nasi dan mulai banyak digemari.
Untuk beras shirataki biasa disebut juga dengan konnyaku grain, bentuknya hampir mirip dengan beras putih.
Hanya saja lebih pipih dan putih saat belum dimasak.
Baca Juga: 4 Jenis Kacang-kacangan Ini Bisa Sebagai Menu Camilan Diet Sehat
Tapi saat dimasak dan dimakan, nasi shirataki teksturnya jadi bulat bening, sangat kenyal, dan tidak lengket.
Berbeda dengan nasi putih yang cenderung lembek dan lengket.
Tapi soal rasa, hampir mirip dengan nasi putih.
Lantas, apa yang membuatnya cocok untuk diet sehat?
Shirataki dipercaya bagus untuk membantu menurunkan berat badan karena kandungan kalorinya tidak sebanyak nasi putih, bahkan masih jauh lebih rendah dari nasi merah.
“Kehadiran tren produk shirataki beberapa tahun terakhir juga menjadi solusi bagi orang yang menerapkan pola makan rendah kalori,” ujar dr. Dion Haryadi selaku Doctor, Content Creator & Certified Health Coach.
Jika dibandingkan dari laman Fatsecret Indonesia, situs dan aplikasi penghitung kalori dan pencatat diet, dalam 100 gram nasi putih terdapat 129 kalori dan nasi merah 110 kalori.
Sedangkan dalam takaran yang sama, nasi shirataki menyimpan 70 kalori saja.
Perbedaan yang jauh bukan?
Baca Juga: 7 Tips Jalani Diet Sehat Selama Puasa, Jangan Sampai Terlewat!
Makanya enggak heran kalau shirataki bisa jadi solusi yang bisa membantu kita selama menjalani proses diet.
Tenang, meski memiliki kadar gula dan kalori yang rendah, nasi shirataki tetap bisa memberikan energi dan kaya akan serat bernutrisi, kok.
“Lebih banyak konsumsi yang shirataki otomatis kalorinya bisa kita kurangi. Jadi istilahnya ada penghematan, cashback kalori di situ. Dan kandungan seratnya lebih tinggi daripada jenis nasi yang lainnya,” jelas dr. Dion dalam acara Mr. Ishii (14/11).
Aturan Diet Shirataki
Sebenarnya tidak ada aturan diet shirataki yang baku.
Namun, dr. Dion menyarankan untuk melakukan tips diet dengan shirataki berikut.
Pertama, tanyakan pada diri sendiri seberapa mungkin kebiasaan ini akan bisa kita jalani.
Buat skala 1 sampai 10, dari paling sulit sampai paling mudah.
Jika setelah mencicipi rasa shirataki, dan keyakinan kita ada di atas 5, maka bolehlah untuk mencobanya dalam jangka panjang.
Baca Juga: Menu Diet Sehat untuk Besok Pagi, Yuk Bikin Steak Tempe di Rumah
Kedua, tidak perlu mengganti semua konsumsi nasi langsung dengan 100 persen nasi shirataki.
Disarankan perlahan saja agar lidah dan perut bisa menyesuaikan, misalnya untuk bulan awal hanya dimakan saat sarapan atau makan malam saja.
Atau tiga kali sehari makan nasi shirataki, tapi masih dicampur dengan nasi putih atau merah.
Saran untuk perbandingan campuran beras shirataki dengan beras putih atau merah yakni, 1:3, 1:1, atau 3:1, bisa bertahap sesuai keinginan kita.
Ketiga, setelah mulai terbiasa maka kita bisa saja mengganti konsumsi nasi 100 persen dengan beras shirataki.
Serta belajar untuk mengkombinasikan makanan yang mendukung diet dengan shirataki ini.
“Dari situ pelan-pelan kita arahkan, bagaimana saya memasak protein dan nutrusi sampingannya, atau mengganti jenis minyaknya. Bisa juga kita berlajar ubah cara memasaknya,” jelas dr. Dion.
Nah, jadi kapan nih mau menjajal cara diet sehat dengan makan shirataki? (*)