Konsultasi Psikologi: Kupikir Sibuk, Ternyata Pacarku Menikahi Perempuan yang Dihamilinya

By Rieny Hassan, Selasa, 4 April 2023 | 16:21 WIB
Konsultasi Psikologi: Kupikir pacarku sibuk, ternyata dia menikahi perempuan yang dihamilinya. ()

Detik itu saya katakan, haram bagi saya mendengar suaranya apalagi melihat wajahnya! Mudah-mudahan Ibu bisa bayangkan, bagaimana perasaan saya.

Apalagi, ibu saya sempat-sempatnya mengatakan, “Kamu terlalu yakin sama cinta, hubungan jarak jauh itu berat buat laki-laki normal. Arman bilang dia tidak cinta perempuan itu, tapi harus tanggung jawab, karena perempuan itu harus keluar kerja, tak boleh suami-istri bekerja satu kantor.

Nikah itu bukannya harus berlandaskan cinta dan kasih sayang ya, Bu? Apakah terlanjur bersebadan lalu harus bertanggung jawab kalau hamil?

Salahkah Aku Mengejar Cita-Cita?

Saya mencoba instrospeksi, salah saya adalah tidak segera mengiyakan ajakan nikahnya, karena harus ikut dia ke Kalimantan.

Saya sedang menikmati masa-masa awal karier di sebuah BUMN papan atas, melalui program seleksi ketat dan masa pendidikan dengan sistem gugur.

Hanya 35 persen angkatan saya yang lulus dan saya satu-satunya perempuan yang lulus.

Sombongnya saya membuat saya berpikir, masak, sih, semua perjuangan ini saya lepaskan karena menikah? Walau Arman mau membayar untuk keluarnya saya dari kantor.

Saya selalu mencegah diri untuk tidak menyesali keputusan untuk terus bekerja. Saat otak saya sehat, saya mencoba meyakinkan diri bahwa Allah menyelamatkan saya dari buaya berkumis lebat dan ganteng bernama Arman.

Rupanya, Allah takdirkan saya untuk meniti karier di BUMN ini dan segera berangkat untuk pendidikan lanjutan di Jerman. 

Pacar Idaman

Baca Juga: Konsultasi Psikologi: Aku Menagih Utang ke Suami Seperti Pengemis