Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Memilih untuk Melahirkan Normal atau Caesar

By Nadia Fairuz Ikbar, Jumat, 7 April 2023 | 17:16 WIB
Ilustrasi melahirkan tanpa rasa sakit dengan hypnobirthing (FatCamera)

NOVA.id - Jumlah persalinan caesar saat ini terus meningkat hingga mencapai 21 persen di level global.

Tren serupa juga terjadi di Indonesia, dibuktikan dengan tingkat persalinan denga operasi tersebut naik dua kali lipat dalam lima tahun.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, persalinan caesar yang mencapai 8,2 persen di tahun 2013 melonjak menjadi 17,6 persen di tahun 2018.

Persalanin caesar atau normal, mana yang terbaik?

Dilansir dari Kompas.com, ada banyak hal yang menyebabkan seorang ibu menempuh persalinan secara caesar baik karena indikasi klinis maupun non klinis.

Namun hal yang harus dipertimbangkan adalah persalinan caesar memiliki konsekuensi kesehatan jangka pendek maupun panjang bagi ibu dan anak.

"Kelahiran normal tetap terbaik karena dampak caesar cukup banyak," kata Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, dalam webinar bertajuk "Kunci Kesehatan Jangka Panjang Anak Lahir Caesar", Kamis, (06/04).

Salah satunya karena anak yang lahir dengan metode caesar akan mengalami ketidakseimbangan mikrobiota dalam ususnya dengan jumlah bakteri baik lebih sedikit dan bakteri merugikan lebih banyak.

"Perbedaan jalur lahir memengaruhi komposisi mikrobiota saluran cerna," tambah dr Ariani.

Kondisi ini lalu mengakibatkan disbiosis usus yang berisiko memicu masalah kesehatan lain pada anak, terutama pada imunitas, alergi, serta pertumbuhan dan perkembangan anak.

Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Tahu, Biaya dan Prosedur Melahirkan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Meski demikian, Dokter Ariani mengatakan ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan orangtua untuk mengoptimalkan kesehatan usus anak khususnya keseimbangan mikrobiota.