Kisah Driver Ojek Online Saat Ramadan, Rindu Keluarga dan Diselimuti Kesendirian

By Fathia Yasmine, Senin, 17 April 2023 | 12:14 WIB
Ilustrasi driver ojol (DOK. Shutterstock)

Nova.id – Pergi merantau untuk bekerja merupakan keputusan yang berat untuk diambil. Pasalnya, saat berada di tanah rantau, seseorang harus tinggal jauh dari keluarga dan kenyamanan rumah.

Perasaan seperti rindu keluarga, homesick, dan kesepian harus ditanggung demi peluang mendapatkan rezeki yang lebih baik.

Perasaan itulah yang dirasakan oleh Kanto (40) yang berprofesi sebagai driver ojek online (ojol). Ia memilih untuk meninggalkan anak dan istri demi mencari nafkah yang lebih baik di Jakarta. 

“Dulu saya kerja sebagai kuli bangunan, tapi upahnya enggak seberapa. Ada tiga anak dan istri yang harus saya tanggung. Akhirnya, modal tekad saja ke Jakarta untuk jadi (driver) ojol,” ungkapnya. 

Untuk bekerja sehari-hari, ia mengandalkan motor sewaan dengan biaya sewa per hari Rp 50.000. Sementara untuk tempat tinggal, ia memilih untuk mengontrak di indekos berbentuk rumah petak dengan harga sewa Rp 500.000 per bulan.

Baca Juga: 10 Kendaraan Ini Tetap Bisa Lewat Meski Aturan Ganjil Genap Diterapkan Selama Mudik 2023 

Meski begitu, ia mengaku tidak setiap hari pulang ke kontrakan. Ketika mendapat order di area yang jauh, Kanto memilih untuk menumpang istirahat di pos satpam atau pom bensin.

“Kadang kalau sudah capek, saya suka numpang di pom bensin atau pos satpam. Di pom bensin biasa suka numpang mandi. Kalau tidur, kadang numpang aja di shelter ojol terdekat. Ya, dimana saja. Makanya, motor sewaan saya juga sempat hilang dan harus mengganti,” lanjutnya.

Selain singgah di mana saja, Kanto juga kerap mencari lauk sahur dan berbuka di sembarang tempat. Ia mengaku, sering merasa rindu dengan suasana buka puasa dan sahur bersama orangtua, istri, serta ketiga anaknya di kampung halaman.

Akan tetapi, ia memutuskan untuk menunda pulang kampung agar kebutuhan keluarga tercukupi.

 Baca Juga: Terbaru, Tarif Tol Jakarta Semarang untuk Mobil Pribadi Lebaran 2023

“Rasa rindu itu ada, tapi, orderan selama bulan puasa juga sedang banyak-banyaknya. Saya pilih untuk tetap kerja saja sampai dekat hari Lebaran. Biar anak istri di kampung bisa beli baju Lebaran,” pungkasnya.