Sebenarnya, menurut Naomi, berusaha untuk menunjukkan hubungan harmonis di muka umum dan terlalu sering memamerkan hubungan di media sosial mungkin merupakan bagian dari topeng terhadap rasa tidak nyaman dalam hubungan.
Sering kali pasangan yang pura-pura bahagia berusaha mencari perhatian yang positif sebagai ganti dari kekurangan hubungannya.
Juga untuk menutupi perasaan iri ketika melihat kondisi keluarga orang lain yang jauh lebih harmonis.
Jika ini terus terjadi, akan semakin menekan dan mengganggu hubungan kita, lo.
Harapan untuk mempunyai hubungan yang selalu positif seperti yang terlihat di media sosial orang lain tersebut akan membuat rasa tidak nyaman semakin tinggi, stres, dan akhirnya memperuncing pertengkaran.
Lalu, kenapa masih dipertahankan?
“Biasanya kondisi hubungan seperti ini tetap masih mempertimbangkan faktor lingkungan keluarga, teman- teman, pekerjaan, serta norma sosial yang menganggap bahwa pernikahan adalah sesuatu yang sakral, yang bisa membuat mereka bertahan untuk pura-pura harmonis,” ujar Naomi.
Terlepas dari alasan perceraian dan kasusnya, mungkin kabar Ari Wibowo cerai ini bisa mengingatkan kita bahwa apa yang kita lihat di media sosial hanyalah etalase belaka.
Tidak semuanya benar, dan hanya bagian kecil dari kehidupan seseorang saja yang kita lihat. (*)