NOVA.ID - Bayi 38 hari meninggal didiga kaget usai dengar bunyi petasan.
Tragedi memilukan ini dialami oleh Nur Faiza, ibu dari bayi berinisial N, yang tinggal di Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur.
Kejadian ini bermula saat malam Hari Raya Lebaran.
Tepatnya Sabtu malam, tanggal 22 April 2022.
Dilansir dari Kompas.com, salah seorang bibi dari bayi naas tersebut bercerita bahwa keponakannya mendadak kejang-kejang usai mendengar bunyi ledakan petasan.
Ya, kala itu memang ada salah seorang tetangga yang menyulut petasan.
“Tiba-tiba Dedek (bayi tersebut) langsung kejang-kejang dan kondisinya drop," ujar Nufus (22), bibi dari si bayi.
Sontak kejadian yang dialami sang bayi membuat pihak keluarga kemudian menghubungi bidan desa setempat untuk meminta bantuan.
Sayangnya, kondisi bayi tidak juga kunjung membaik.
Alhasil, pihak keluarga memutuskan membawa bayi 38 hari tersebut ke Rumah Sakit Denisa Gresik, pada Senin 24 April lalu.
"Saat itu trombosit dedek sudah turun, namun setelah diberi bantuan oksigen itu perlahan membaik," ucap Nufus.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 7,3 M Guncang Mentawai, Berikut Cara Antisipasi Bahaya Tsunami dan Gempa Bumi
Namun bantuan ventilator tersebut rupanya tidak banyak membantu.
Kondisi bayi N pun kembali menurun setelah berselang satu hari.
Melihat kondisi ini, Rumah Sakit Denisa Gresik kemudian menyarankan kepada pihak keluarga supaya bayi tersebut dirujuk ke rumah sakit yang memiliki peralatan medis lebih lengkap.
Saat itu mereka dirujuk untuk membawa bayi N ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.
“Namun keluarga berpikiran mungkin penuh setelah Hari Raya, makanya dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Dirawat di ICU dan sempat ditangani oleh dokter di sana (Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)," kata Nufus.
Tapi, berselang satu hari, bayi N tersebut akhirnya meninggal dunia, Kamis (27/4/2023) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, lantaran mengalami penggumpalan darah di bagian otak hingga terdapat pembuluh darahnya yang pecah.
Masih menurut Nufus, dokter yang ada di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan mengatakan bahwa ada penggumpalan darah di bagian otak bayi N hingga mengakibatkan pembuluh darahnya pecah.
Bahkan, dokter sempat bertanya, apakah sempat mengalami benturan keras?
Pasalnya hasil CT scan menunjukan demikian.
“Kemudian kami jelaskan, jika dedek tidak pernah terbentur tapi mendengar suara mercon yang sangat keras," tutur Nufus.
Dengan kejadian memilukan ini, pihak keluarga berniat melaporkan kejadian yang dialami kepada aparat kepolisian.
"Sampai saat ini belum ada laporan yang kami terima dari pihak keluarga. Kendati demikian, anggota kemarin malam (27/4/2023) sudah ke lokasi dan benar ada seorang bayi yang meninggal dunia," ucap Kapolsek Benjeng, Iptu Alimin Tunggal. (*)