Setelah menjadi single parent, bukan tak mungkin kita perlu memindahkan anak ke sekolah yang biayanya lebih murah.
Ya, mau tak mau, memang kita yang harus menyesuaikan diri dalam perubahan.
Jika terbiasa menjadi ibu rumah tangga, kita bisa mencoba untuk membuka usaha dengan melakukan bisnis online.
Dan, bagi perempuan bekerja, tentunya kita harus mencari tambahan yang bisa mencakupi keuangan rumah tangga.
Tapi, balik lagi, pada nyatanya itu pun tidak mudah untuk mengatur kebutuhan rumah tangga.
“Banyak ibu tunggal kemudian berhadapan dengan isu kepemilikan aset. Terutama soal rumah. Enggak itu saja, ada lagi masalah utang,” jelas Ligwina Hananto, Lead Financial Trainer dan QM Financial.
Oleh karena itu, ketika menjadi single parent, salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah cepat beradaptasi dengan pendapatan yang ada.
Tak hanya itu, Ligwina juga menyarankan untuk cakap dalam mengatur keuangan rumah tangga dengan tepat.
Pasalnya, selama ini masih banyak perempuan yang belum pandai dalam mengatur keuangan rumah tangganya.
Otoritas Jasa Keuangan pada 2019 mencatat bahwa indeks literasi keuangan perempuan masih lebih rendah dibandingkan laki-laki (laki-laki 39,94% sedangkan perempuan 36,13%).
Oleh karena itu, Ligwina menyarankan untuk segera mungkin seorang single parent mencari pendapatan dan mengatur keuangan dengan baik.
“Proses ini disebut financial check up. Perlu sekali untuk ibu tunggal mengetahui posisi keuangannya saat itu, agar tahu apa yang dapat dilakukan,” pungkasnya.
Itulah yang perlu dilakukan ketika mendadak single parents usai bercerai seperti Natasha Rizky tentang keuangan. (*)