Belajar dari Inge Anugrah, Berikut Tips Mengatur Keuangan Bagi Perempuan yang Baru Cerai

By Rahma, Kamis, 1 Juni 2023 | 16:02 WIB
Cuma baca novel bisa dapat penghasilan tambahan (torwaiphoto)

NOVA.id - Kasus perceraian belakangan ini mau tak mau menjadi perhatian kita semua.

Termasuk perceraian Inge Anugrah dan Ari Wibowo yang membuat kaget lantaran sungguh tak terduga.

Lebih lagi Inge Anugrah mengaku mengalami kesulitan mengaur keuangan setelah sekian puluh tahun bergantung pada sang saumi.

Inge Anugrah mengaku tak mendapat uang bulanan untuk keperluan pribadinya sendiri selama menikah dengan Ari Wibowo.

Kondisi tersebut sampai membuat Inge tak memiliki tabungan selama menikah.

Hingga saat digugat cerai, Inge mengatakan tak bisa membiayai dirinya sendiri dan membayar pengacara.

"Untuk segala kebutuhan, belanja bulanan ada, internet ada, beli galon ada, bensin ada, itu selalu dipenuhi Pak Ari, yang selama ini dimaksud nafkah bulanan sebagai istri yang Rp5 juta atau Rp10 juta itu tidak ada sama sekali. Maksudnya disisihkan uang yang diberikan ke istri," tutur Inge mengutip YouTube Intens Investigasi.

"Di saat itu (digugat cerai) sebenarnya awalnya aku sendiri enggak bisa membiayai diri sendiri untuk bayar pengacara. Jadi kalau seandainya aku punya tabungan mungkin aku bisa bayar lawyer sendiri," jelasnya lagi.

Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan perempuan bercerai alias janda secara umum mengenai keuangan mereka.

Coba perhatikan beberapa masalah berikut dan sebisa mungkin hindari supaya tidak menjadi masalah lebih besar dikemudian hari.

1. Boros

Ketika sudah berpisah, kita harus menyadari bahwa pemasukan yang harus kita kelola bukan lagi pemasukan dari dua orang seperti ketika masih menikah.

Baca Juga: Cerai dari Desta, Natasha Rizky Enggan Kembali ke Dunia Hiburan

Hal ini terkadang masih belum bisa disadari dan ditanggapi secara baik oleh sebagian perempuan yang baru menikah.

Anggaran belanja yang direncanakan terkadang masih menggunakan anggaran pemasukan dan pengeluaran untuk dua orang (tidak termasuk anak) sehingga nominalnya tentu lebih besar.

Masalah lain terkait boros adalah perempuan kerap membeli berbagai barang mewah yang tentu tidak murah dengan alasan untuk mengobati sakit hati pasca perceraian.

Beruntung bila kita masih memiliki pekerjaan dan pemasukan sehingga paling tidak kita harus memangkasnya hingga 50 persen.

Namun hal ini menjadi masalah bagi perempuan yang tidak bekerja.

2. Gagal mengubah anggaran belanja

Hampir sama seperti poin sebelumnya, kita masih menganggap ini adalah kebutuhan untuk pasangan suami istri dan keluarga.

Padahal tentu saja setelah bercerai, urusan ini menjadi urusan pribadi.

Maka dari itu, ketika terjadi perceraian sebaiknya kita sebagai perempuan sudah harus mengetahui aset mana yang milik keluarga dan mana yang milik pribadi sehingga kita tahu mana barang yang menjadi milik kita dan berhak untuk kita kelola sendiri.

3. Memiliki utang dan menumpuk

Tentu saja hal ini cukup merepotkan dan tidak menutup kemungkinan membuat akar bagi permasalahan lain yang lebih kompleks.

Bisa jadi utang ini terjadi karena perempuan kerap lupa (bahkan malas) untuk membayar berbagai tagihan yang tadinya merupakan kewajiban finansial suami.

Baca Juga: Uhm Jung Hwa Cerai? Sinopsis Drakor Doctor Cha Eps 12, Nonton di Sini

Kemungkinan lainnya, kita kurang memiliki pengalaman yang berhubungan dengan finansial keluarga sehingga timbul sikap gagap bahkan dalam masalah keuangan pribadi.

Sahabat NOVA, menghibur hati tidak harus mengeluarkan banyak uang.

Membuat hati kita senang itu banyak caranya, salah satunya adalah dengan berkumpul bersama keluarga dan rekan.

Utarakan isi hati dan mari berusaha menata kembali kehidupan yang lebih baik.

Hal itu akan membawa kedamaian yang lebih baik daripada sekadar menghamburkan uang untuk membeli kebahagiaan semata. (*)