Cara Memenangkan Hak Asuh Anak di Pengadilan, Ini yang Harus Disiapkan

By Rahma, Kamis, 1 Juni 2023 | 16:58 WIB
Ilustrasi - hubungan orangtua tidak akur pasca bercerai (Freepik)

NOVA.id - Perceraian selalu diikuti dengan gugatan soal hak asuh anak hingga harta gono-gini.

Menyoal hak asuh tentu menjadi perhatian semua orang tua yang memutuskan untuk berpisah.

Sebagai perempuan, bagaimana cara kita bisa memenangkan hak asuh?

Memenangkan hak asuh dalam persidangan adalah proses yang kompleks dan bergantung pada berbagai faktor, termasuk hukum dan kebijakan di Indonesia.

Berikut NOVA rangkum beberapa langkah-langkah yang dapat membantu kita mempersiapkan dan memenangkan hak asuh anank di pengadilan:

1. Cari bantuan hukum

Pertama, cari bantuan dari pengacara yang berpengalaman dalam kasus hak asuh.

Mereka akan membantu kita memahami proses hukum, memberikan nasihat yang tepat, dan mewakili kepentingan kita di pengadilan.

2. Kumpulkan bukti yang kuat

Mengumpulkan bukti yang kuat adalah kunci dalam memenangkan kasus hak asuh.

Ini bisa termasuk catatan, dokumen, surat, atau rekaman yang mendukung klaim kita sebagai orang tua yang lebih baik.

Buatlah daftar semua bukti yang relevan dan diskusikan dengan pengacara kita cara terbaik untuk menggunakannya di pengadilan.

Baca Juga: Inara Rusli Dicibir Usai Tuntut Virgoun Bayar Rp 10 Miliar, Apa Itu Mut'ah dalam Perceraian?

3. Persiapkan argumen yang kuat

Bersama pengacara, siapkan argumen yang kuat untuk mendukung klaim hak asuh Sahabat NOVA.

Identifikasi alasan mengapa kita adalah orang tua yang lebih baik untuk anak-anak, seperti kestabilan keuangan, pengasuhan yang baik, hubungan yang baik dengan anak-anak, dan kesiapan kita untuk memenuhi kebutuhan mereka.

4. Pahami hukum yang berlaku

Pelajari hukum dan kebijakan yang berkaitan dengan hak asuh di Indonesia.

Pahami hak-hak kita sebagai orang tua dan peraturan yang berlaku dalam kasus hak asuh. Pengetahuan yang baik tentang hukum akan membantu kita menyusun argumen yang lebih kuat.

5. Jaga sikap yang baik

Selama persidangan, jaga sikap yang baik dan hormat terhadap pengadilan.

Jangan terpancing oleh taktik atau perilaku yang merugikan dari pihak lawan.

Tetap tenang, terkendali, dan fokus pada argumen Sahabat NOVA.

6. Siapkan saksi yang kuat

Jika ada saksi yang dapat memberikan kesaksian mendukung, pastikan mereka siap dan tersedia untuk memberikan kesaksian di pengadilan.

Baca Juga: Menikah Terlalu Muda Jadi Alasan Perceraian, Berapa Usia Ideal Menikah Sebenarnya?

Persiapkan pertanyaan yang relevan dan diskusikan dengan pengacara cara terbaik untuk menghadirkan kesaksian mereka.

7. Tinjau kembali dokumen persidangan

Setelah persidangan, tinjau kembali semua dokumen persidangan dan pastikan tidak ada kesalahan atau kesalahan yang mungkin mempengaruhi kasus.

Jika diperlukan, ajukan banding jika keputusan pengadilan tidak sesuai dengan harapan kita.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap kasus hak asuh adalah unik, dan tidak ada jaminan bahwa Sahabat NOVA akan memenangkan kasus tersebut.

Selalu berkonsultasi dengan pengacara untuk nasihat hukum yang spesifik sesuai dengan situasi kita. (*)