NOVA.id – Polemik soal wisuda TK-SMA sedang ramai dibicarakan para orang tua di Indonesia akhir-akhir ini.
Banyak orang tua yang protes mengenai wisuda untuk anak TK, SD, SMP, dan SMA.
Pasalnya, wisuda kelulusan yang sebelumnya hanya dilakukan oleh para mahasiswa, kini juga dilakukan oleh anak-anak murid TK-SMA.
Di media sosial, para orang tua mengeluhkan wisuda kelulusan tersebut hanya membuat boros, merepotkan, dan buang-buang uang saja.
Terlebih bagi para orang tua yang memiliki banyak anak yang masih duduk di bangku sekolah.
Hal tersebut pun mendorong para orang tua ramai-ramai meminta Kemendikbud untuk meniadakan wisuda TK-SMA.
Terkait protes para orang tua, Kemendikbud Ristek pun memberikan tanggapannya.
Anang Ristanto, Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek mengungkapkan, kegiatan wisuda dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA merupakan kegiatan yang opsional.
Pihaknya menjelaskan, Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 menyebutkan bahwa kegiatan bersama antara satuan pendidikan yang melibatkan orang tua harus didiskusikan dengan komite sekolah.
Baca Juga: Sambut Ajaran Baru, Yuk Buat Anak Semangat Belajar dengan Hadirkan Ruang Belajar Nyaman
“Kemendikbud Ristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG),” kata Anang dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/6/2023).
Sementara itu, pengamat pendidikan sekaligus pendiri Ikatan Guru Indonesia (IGI), Satria Dharma menanggapi, pelaksanaan wisuda TK-SMA seharusnya tidak membebani para orang tua murid.
Satria menambahkan, komite sekolah serta kepala sekolah hanya boleh menggelar wisuda apabila para orang tua murid menyatakan mampu dan bersedia.
“Sekolah tidak boleh memaksakan program wisuda tersebut karena memang memberatkan orangtua,” terangnya.
Di samping itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mengatakan tak mempermasalahkan wisuda untuk TK-SMA selama itu tidak memberatkan para orang tua.
“Asalkan tidak keberatan tidak memberatkan orang tua, anak-anak senang tidak apa-apa. Itu kan momen sekali seumur hidup ya,” tutur Gibran dikutip dari Kompas.com.
Di kota Solo sendiri, Gibran mengungkapkan belum ada laporan terkait masalah tersebut.
Namun, jika ada orang tua di Solo yang keberatan mengenai acara wisuda TK-SMA, Gibran meminta orang tua untuk melapor padanya.
Terkait fenomena wisuda TK-SMA, gimana, nih, menurut Sahabat NOVA? (*)