Mendorong Inovasi Berkelanjutan Lewat Peluang Investasi Lestari Berbasis Alam

By Fathia Yasmine, Minggu, 25 Juni 2023 | 14:37 WIB
(DOK. National Geographic/Josua Marunduh)

Direktur KARSA Institute Saiful Taslim, yang hadir dalam forum, mengatakan bahwa praktik baik untuk model ekonomi berbasis jasa ekosistem sudah saatnya menjadi pilihan.

“Sebagai lembaga yang bergerak di sektor isu reformasi agraria, KARSA Institute sudah mengenal rekam jejak pemerintahan di Kabupaten Sigi dibawah kepemimpinan Lapata. Sigi adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang concern terhadap isu-isu agrarian,” katanya.

Ia melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Sigi bahkan bisa menjadi role model bagi pemerintah kabupaten lain di Sulawesu Tengah tentang bagaimana menjaga ekosistem tetap lestari mengingat lokasinya yang merupakan bagian Cagar Biosfer Lore Lindu.

Baca Juga: Sebanyak 25 UMKM Sigi Presentasikan Hasil Inovasi Produk Berbasis Alam di Festival Lestari 5 

Pada forum tersebut generasi muda diwakili oleh Komunitas Palu Kreatif Biondi, Sanda. Sanda mengaku bahwa anak muda tidak hanya datang meminta dan menuntut mengenai pelestarian alam.

Ia mengatakan, generasi muda bahkan telah berkontribusi dalam membantu berjalannya ekonomi hijau. Salah satunya yang bisa dilakukan adalah transformasi digital.

“Dalam isu lokal maupun global, dua isu yang paling sering ditemukan dalam diskusi kaum muda adalah pembangunan berkelanjutan dan transformasi digital. Sayangnya, keduanya selalu dibahas terpisah,” katanya.

Padahal, menurutnya, transformasi digital dapat mempercepat akses informasi yang berkaitan dengan bisnis berbasis alam. Lalu, digitalisasi juga bisa memperluas market UMKM dan pada saat bersamaan bisa memperjelas branding usaha yang digeluti. Sebagai digital native, kaum muda harus diberi peran.

''Dan ini membutuhkan kolaborasi dengan ekosistem lainnya. Sekali lagi, kaum muda tidak boleh ditinggalkan dalam isu pembangunan berkelanjutan. Generasi muda tidak boleh juga diwariskan dengan lingkungan yang rusak. Kami berhak menikmati lingkungan sehat dan nyaman. Sayangnya, dalam isu-isu strategis seperti itu, peran kaum muda cenderung tak dirangkul,” jelas Sanda.

 Baca Juga: BKPM Ajak Daerah Lain Ikut Terapkan Konsep Pembangunan Lestari

Sementara itu, Arma Janti dari Balai Taman Nasional Lore Lindu (BTNLL), menjelaskan bahwa sebagai institusi yang bertanggungjawab terhadap pengawasan kawasan konservasi pun mempunyai langkah-langkah untuk mendorong ekonomi berbasis alam tersebut.

“BTNLL punya prinsip 3P+1, yakni perlindungan, pengawetan, pemanfaatan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan pola pendekatan ini, warga di yang berbatasan dengan wilayah TNLL mampu menjaga wilayah TNLL termasuk mengambil manfaat di dalamnya tanpa merusak ekosistemnya,” kata Arma.