Spine Center RS Premier Bintaro Selenggarakan Donor Darah dan Seminar Kesehatan

By Maria Ermilinda Hayon, Jumat, 30 Juni 2023 | 22:00 WIB
RS Premier Bintaro (RSPB) bekerja sama dengan Mitsubishi Pajero Club Indonesia (MPCI), Ikatan Mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila (IMTI FT-KMUP) dan Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan kegiatan donor darah untuk umum dan talkshow. (RS Premiere Bintaro)

NOVA.ID - RS Premier Bintaro (RSPB) bekerja sama dengan Mitsubishi Pajero Club Indonesia (MPCI), Ikatan Mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila (IMTI FT-KMUP) dan Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan kegiatan donor darah untuk umum dan talkshow.

Talkshow ini menampilkan 3 dokter spesialis sebagai pembicara yakni dr. Omar Luthfi, Sp.OT (K) Spine, dr. Rudiyanti, Sp.OG dan juga dr. Moch. Evodia Slamet R., Sp.BS.

Acara yang digelar pada hari Sabtu, 10 Juni 2023 di selenggarakan di Gedung Annex, RS Premier Bintaro dan dihadiri oleh sekitar 90 peserta.

Sebagaimana kita ketahui bahwa donor darah memberikan banyak manfaat.

Misalnya untuk membantu orang yang mengalami kecelakaan, transplantasi organ, kanker, anemia, thalasemia, dan lain-lain.

Selain itu Donor darah yang dilakukan secara rutin dapat menyehatkan tubuh pendonor.

Acara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan stok darah, meningkatkan kepedulian sosial, menambah pengetahuan serta pemahaman Kesehatan.

Dr. Omar Luthfi, Sp.OT (K) Spine, spesialis tulang belakang RS Premier Bintaro pada kesempatannya sesuai topik yang dibawakannya yaitu Stay Fit Your Spine.

"Untuk menghindari cedera pada tulang belakang, seperti saraf terjepit apabila sedang melakukan touring dimana berkendara dalam waktu lama, disarankan agar setiap 2 jam berhenti dahulu untuk berdiri dan meregangkan badan. Kemudian pada saat berkendara harus diperhatikan posisi duduk dengan sandaran yang baik, dimana menahan tulang belakang tetap tegak, dan setiap setengah jam dapat dilakukan peregangan saat duduk," pemaparan dr. Omar.

Apabila timbul keluhan nyeri pada tulang belakang, segera konsultasi dengan dokter spesialis tulang belakang, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan MRI untuk dapat direkomendasikan tatalaksana yang tepat sesuai hasil MRI tersebut.

Pada beberapa kasus diperlukan adanya tindakan pemasangan pen untuk stabilisasi tulang belakang.

Baca Juga: Ini Cara Kerja Robot Navigasi untuk Penanganan Masalah Tulang Belakang

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, operasi tulang belakang saat ini sangat aman dikerjakan.

Tindakan minimal invasif dapat menggantikan tindakan konvensional, contohnya dengan menggunakan Robbin, Robotic Spine Surgery yang dimiliki oleh RS Premier Bintaro di mana presisi dan akurasi pemasangan implant 99 persen.

Bahkan untuk kasus yang sangat sulit. Sangat minimal resiko dan komplikasi pemasangan implant.

“Tindakan operasi tulang belakang menggunakan Robotic Spine Surgery memiliki beberapa keuntungan dari segi biaya, yaitu Length of Stay (LoS) / waktu rawat inap yang pendek, obat yang digunakan lebih sedikit, serta kemungkinan re-operasi lebih kecil. Sehingga ini secara biaya justru lebih baik”, jelas dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes, CEO RS Premier Bintaro.

Dilansir dari situs kemenkes, kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama dr. Rudiyanti, Sp.OG menyampaikan informasi seputar kesehatan reproduksi pada perempuan.

Vaksinasi HPV sesuai ketentuan dan deteksi dini dapat membantu mengurangi risiko penderita kanker leher rahim, yaitu dengan melakukan pemeriksaan pap smear secara berkala.

Sehingga apabila diketahui lebih awal maka memiliki kesempatan lebih besar untuk diatasi.

Selain dari kedua narasumber di atas, acara talk show ini juga menampilkan dr. Moch. Evodia Slamet R., Sp.BS yang membahas seputar Mitos dan Fakta Penanganan Stroke.

Menurut beliau penyempitan pembuluh darah dapat disebabkan oleh plak kolesterol.

Hal ini perlu diwaspadai karena dapat memicu serangan jantung.

Untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan cara menerapkan gaya hidup sehat. (*)