Belajar dari Hanum Mega, Apa Itu Micro Cheating? Kenali Tanda-Tandanya

By Rahma, Minggu, 2 Juli 2023 | 11:01 WIB
Hanum Mega dan sang suami, Bambang (Instagram @real.hanummega)

NOVA.ID - Selebgram Hanum Mega belakangan menjadi sorotan.

Hanum Mega membagikan dugaan perselingkuhan suaminya, Achmad Herlambang alias Bambang.

Diduga suami Hanum Mega melakukan perselingkuhan dengan temannya hingga melakukan hubungan intim.

Sebelumnya, Hanum juga pernah mendapati Bambang melakukan micro cheating dengan mantan kekasihnya.

Saat mendapati sang suami melakukan micro cheating, Hanum Mega masih memaafkan dan memberikan kesempatan lagi.

Sayangnya, Bambang kembali mengurangi kesalahan yang sama.

Dugaan perselingkuhan ini dibagikan langsung melalui akun Instagram pribadi @real.hanummegaa.

"Yang pertama masih di maafin karna cuma micro cheating sama mantan, dikasih kesempatan untuk berubah," tulis Hanum.

Apa sih perilaku micro cheating seperti yang dilakukan suami Hanum Mega?

Kenali perilaku micro cheating, supaya tak dilakukan pasangan kita.

Micro cheating adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku yang melibatkan tindakan tidak setia yang lebih kecil dalam suatu hubungan yang sudah ada.

Baca Juga: Dari Kasus Lady Nayoan, Ini Cara Menghilangkan Rasa Bersalah Saat Diselingkuhi

Ini mencakup perilaku-perilaku yang mungkin tidak dianggap sebagai perselingkuhan fisik atau emosional secara langsung, tetapi tetap melanggar batas-batas kepercayaan dalam hubungan.

Perilaku micro cheating seringkali terjadi dalam bentuk-bentuk komunikasi yang tidak setia melalui pesan teks, pesan singkat, pesan pribadi di media sosial, atau interaksi online lainnya dengan orang lain di luar hubungan utama.

Contohnya mungkin termasuk mengirim pesan berbau romantis atau flirty kepada orang lain, berbagi rahasia yang seharusnya hanya diketahui oleh pasangan, atau membangun ikatan emosional yang intim dengan orang lain secara online.

Meskipun perilaku-perilaku ini mungkin tidak melibatkan kontak fisik atau perselingkuhan emosional yang nyata, mereka dapat merusak kepercayaan dan kualitas hubungan.

Setiap pasangan memiliki batasan yang berbeda tentang apa yang mereka anggap sebagai perilaku tidak setia, jadi penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur ​​tentang ekspektasi dan batasan dalam hubungan.

Namun, perlu dicatat bahwa istilah ini masih relatif baru dan belum memiliki definisi yang baku dalam dunia psikologi atau ilmu sosial.

Beberapa ahli berpendapat bahwa istilah ini dapat memberikan pengertian yang luas dan mengaburkan batas-batas yang jelas antara perilaku yang tidak setia dan perilaku yang sah dalam konteks persahabatan atau interaksi sosial umum. (*)

Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).