Kasus Rabies Meningkat, Kapan Perlu Vaksin Rabies Saat Tergigit?

By Maria Ermilinda Hayon, Minggu, 2 Juli 2023 | 15:25 WIB
Ilustrasi Vaksin Rabies (Hailshadow)

NOVA.ID - Kasus rabies meningkat di beberapa daerah.

Mulai dari Nusa Tenggara Timur hingga Bali.

Penyebaran rabies yang baru-baru ini ditemukan 11 kasus kematian, berdasarkan data Kementerian Kesehatan.

“Rabies akhir-akhir ini muncul kembali karena selama pandemi covid-19 kita beraktivitas di rumah, sehingga kita tidak ketemu dengan anjing. Sebanyak 99 persen penularan rabies melalui anjing. Memang bisa ditularkan melalui kucing, monyet, dan sebagainya. Jadi hati-hati sekarang rawan tertular rabies,” ujar dr. Asep Purnama, SpPD-FINASIM dari RSUD dr. TC Hillers Maumere, dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk.

Ia mengatakan bahwa masyarakat jarang sekali keluar rumah maupun bertemu anjing di jalanan.

Selama tiga tahun ini pun anggaran fokus untuk menangani covid-19, sehingga cakupan vaksinasi rabies pada anjing berkurang, tidak ada perlindungan, anjing tertular rabies, dan ditularkan ke manusia.

Dalam hal ini, kata dr. Asep, anjing yang menggigit manusia dapat menularkan rabies.

Berdasarkan data tersebut, hingga bulan April 2023 di Indonesia terdapat 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies dan 23.211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin anti rabies.

Lebih lanjut, sebanyak 26 provinsi menjadi wilayah endemis rabies, namun terdata 12 provinsi yang bebas rabies, yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat Daya, dan Papua Pegunungan.

Belakangan kasus rasbies yang menimpa anak di NTT dan Bali pun jadi viral di media sosial.

“Di NTT lagi heboh karena memang kebetulan terjadi KLB (kejadian luar biasa) di Kabupaten Sikka dan terjadi kematian manusia. Memang sebetulnya sejak tahun 1997 virus rabies masuk Flores. Masalahnya, virus yang biasanya hanya ada di Flores sekarang menyebar ke pulau Timor. Masyarakat setempat ketakutan dan anjingnya belum divaksin semua, jadi ini heboh. Ini keadaannya relatif cukup menakutkan, karena obatnya tidak ada tetapi bisa dicegah,” papar dr. Asep.

Baca Juga: Bocah 5 Tahun Meninggal karena Digigit Anjing Kesayangan, Kenali Ciri-ciri Anjing Rabies