NOVA.id - Viral di TikTok kasus virus antraks merebak di Gunungkidul, Yogyakarta.
Kasus tersebut viral di TikTok lantaran ada korban meninggal dunia akibat mengonsumsi daging sapi yang terjangkit antraks.
Lantas seperti apa kronologi kasus tersebut hingga viral di media sosial?
Berikut ini ulasan dan juga update kasus tersebut merangkum dari Tribun Jateng.
Kronologi warga Gunungkidul makan daging terjangkit antraks
Diketahui, kasus bermula saat ada sapi yang sudah mati dikubur sesuai standar dinkes yang digali kembali.
Warga menggali sapi tersebut kemudian memakannya tanpa tahu bahaya yang mengancam.
Akibat kejadian tersebut, puluhan warga terpapar penyakit antraks.
Setidaknya ada 87 warga di Kapanewon Semanu terjangkit, dan ada warga dikonfirmasi meninggal dunia.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari menjelaskan bahwa pihak dinkes sudah mengubur sapi yang mati akibat antraks sesuai SOP yang ada.
Dari penjelasannya, ada tiga sapi positif antraks.
Baca Juga: Penyakit Antraks Merebak! Ini Cara Mengatasi Gelaja Penyakit Antraks
Satu sudah dikubur sesuai standar dan dua belum.
Bahkan menurut Wibawanti, pihak dinkes telah menyiramkan formalin ke sapi yang sudah mati tersebut.
"Yang dikonsumsi ada tiga sapi. Sudah sakit mati, kemudian suruh kubur secara SOP. Sudah kita kuburkan, ada yang sama masyarakat digali," kata Wibawanti, Rabu (05/07).
Kendati demikian, para warga tetap menggali sapi yang telah dikubur untuk kemudian dikonsumsi.
Update kasus antraks di Gunungkidul
Melansir Kompas.com, akibat merebaknya virus antraks ini, tiga orang meninggal dunia dengan riwayat menyembelih sapi yang sudah mati.
Karenanya kini masyarakat diimbau untuk tidak menyembelih hewan ternaknya yang mati karena penyakit.
Perlu diketahui, antraks sendiri adalah penyakit infeksi yang sangat menular dari hewan ternak ke manusia, atau disebut juga dengan zoonosis.
Seseorang bisa dengan mudah tertular jika menyentuh atau mengonsumsi hewan yang positif terkena antraks.
Gejala terinfeksi penyakit antraks
Berikut beberapa gejala penyakit antraks yang muncul pada manusia:
1. Pada kulit (antraks kulit):
- Muncul lesi kulit yang berubah menjadi lecet berwarna merah muda atau merah keunguan.- Lesi kemudian berkembang menjadi luka yang mengeras dan terasa nyeri.- Luka tersebut dapat diiringi dengan bengkak, gatal, dan terkadang terbentuk lepuh yang berisi cairan.- Jika tidak diobati, lesi dapat berkembang menjadi keropeng atau kerak yang dalam.
2. Pada paru-paru (antraks paru):
- Gejala awalnya mirip dengan flu atau pilek, seperti demam, batuk, sakit kepala, dan kelelahan.- Setelah beberapa hari, gejalanya memburuk dengan munculnya kesulitan bernapas, nyeri dada, dan sesak napas.- Terkadang, penderita juga mengalami mual, muntah, demam tinggi, dan kulit pucat atau kebiruan.- Antraks paru-paru adalah bentuk yang paling serius dan membutuhkan perawatan segera.
3. Pada usus (antraks usus):
- Gejala awalnya mirip dengan infeksi saluran pencernaan, seperti sakit perut, mual, muntah, diare, dan demam.- Selanjutnya, gejalanya memburuk dengan munculnya perdarahan dalam saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan feses berdarah.
Penting untuk diingat bahwa gejala penyakit antraks dapat bervariasi tergantung pada bentuknya.
Jika kita mencurigai telah terpapar bakteri Bacillus anthracis atau mengalami gejala yang mencurigakan, segeralah mencari perawatan medis profesional.
Antraks dapat diobati dengan antibiotik yang sesuai jika didiagnosis dan ditangani dengan cepat. (*)