“Apresiasi bukanlah hal yang memanjakan dan tidak harus selalu dalam bentuk hadiah. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengapresiasi anak, misalnya memberi pelukan hangat, memuji, dan bentuk afirmasi positif lainnya,” ungkap Ayudia.
Sebagai sosok anak inspiratif, Biskuat memperkenalkan Han-Han (11 tahun) yang memiliki semangat #KekuatanUntukKebaikan, dengan menggalang dana melalui olahraga triathlon agar bisa membantu sahabatnya yang tengah berjuang melawan kanker. “Saya merasa senang bisa menggunakan #KekuatanUntukKebaikan dalam diri saya untuk membantu para pengidap kanker. Hal ini saya lakukan atas nama kebaikan untuk sesama. Saya berharap teman-teman juga dapat melakukan hal yang sama dalam bentuk apapun,” ajak Han-Han.
Untuk menyebarluaskan inisiatif #KekuatanUntukKebaikan kali ini, Biskuat melakukan beberapa aktivitas salah satunya yaitu melalui kompetisi digital di media sosial, yang sekaligus mengajak lebih banyak partisipasi orang tua dalam menceritakan kisah inspiratif dan mengajak anak untuk melakukan berbagai hal kebaikan.
Kompetisi digital Biskuat #KekuatanUntukKebaikan ini berlangsung pada tanggal 26 Juni-26 Agustus 2023.
Semua informasi terkait kompetisi ini bisa diakses pada akun instagram @biskuatindonesia dengan beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi:
- Mengikuti akun instagram @biskuatindonesia.
- Mengunggah postingan foto atau video anak pada Instagram feed dan menuliskan cerita inspiratif #KekuatanUntukKebaikan yang dilakukan anak pada caption.
- Menyebutkan akun @biskuatindonesia, menandai 3 akun teman dan menyertakan tagar #KekuatanUntukKebaikanBiskuat pada caption.
- Memastikan bahwa akun yang berpartisipasi tidak dikunci. Pada akhir periode akan dipilih 10 pemenang dengan postingan terbaik yang akan mendapatkan hadiah tabungan pendidikan dalam bentuk uang tunai total Rp100 juta sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi dari Biskuat.
Melalui inisiatif #KekuatanUntukKebaikan, Biskuat mengajak partisipasi para orang tua, serta masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menciptakan Generasi Tiger Indonesia yang tak hanya mengandalkan kekuatan fisik, nilai akademis, perolehan medali dalam kompetisi tetapi juga kekuatan dari dalam diri anak yang sesungguhnya. (*)