NOVA.ID – Biar kecil tapi kalau milik sendiri rasanya tetap melegakan.
Yap. Memiliki rumah sendiri memang jadi cita-cita banyak orang, termasuk generasi milenial hingga generasi Z.
Saat ini, banyak dari kita yang pasti ingin memiliki hunian yang estetik,
Agustinus Michel, TikTokers dengan akaun @paksugus, juga mengamini hal ini.
Menurutnya, gaya desain yang diminati oleh generasi muda adalah hunian yang estetikanya sesuai dengan karakter pemiliknya.
Namun tidak hanya berhenti di situ, Agustinus Michel berpendapat bahwa dalam memilih rumah tidak hanya sekedar memerhatikan estetika.
“Ada beberapa faktor mendasar yang harus diperhatikan ketika ingin membangun rumah impian seperti jenis hunian, lokasi, dan budget,” ujarnya.
Lantas, bagaimana tips memiliki rumah estetik tanpa takut soal finansial?
Pertama dari segi hunian, kita harus bisa melihat kelebihan dan kekurangan dari memilih hunian jenis rumah maupun apartemen.
Pasalnya keduanya memiliki perbedaan dari fungsionalitas, biaya maintenance, biaya listrik dan air, jasa keamanan, serta fasilitas kesehatan dan rekreasi yang tersedia di sekitar hunian.
Kedua, faktor selanjutnya saling berhubungan karena lokasi tentunya akan menentukan budget, dan begitu pula sebaliknya.
Baca Juga: Cara Membeli Rumah Impian, Ini 3 Produk Investasi yang Bisa Dipilih
Memang memilih hunian yang tepat tidaklah mudah karena begitu banyak referensi di media sosial yang dapat menjadi preferensi.
Maka dari itu, Agustinus Michel menyarankan setiap keluarga muda yang baru akan membangun hunian impian mereka harus mengerti kebutuhan dan karakteristik dari keluarganya.
“Kuncinya adalah sense of belonging. Orang biasanya lebih sayang sama barang punya sendiri, karena ada kebanggaan bisa memiliki barang itu. Dari situ, kita akan termotivasi untuk menjadikan rumah kita itu se-estetik dan senyaman mungkin, sehingga kita bahkan bisa mendapatkan cuan dari situ,” ujarnya.
Ketiga, untuk menjadikan rumah estetik yaitu, pertama untuk membuat moodboard sebelum membeli properti.
Isinya bisa diambil dari internet atau dari media sosial, yang penting fungsinya adalah supaya kita bisa membayangkan warna dan tema rumah seperti apa yang kita mau.
Dari situ, kita bisa menentukan vendor atau barang-barang apa yang harus dipilih untuk mengisi rumah kita supaya cocok dengan tema dan warnanya, dan supaya sesuai dengan budget yang dimiliki.
Menurutnya, tidak harus semua sudut rumah harus sengaja dibuat estetik, tapi kalau warna sudah tepat, barang-barang yang dibeli nyambung, dengan sendirinya akan bagus estetiknya.
Bahkan, secara tidak sadar kita sebagai penghuni juga akan otomatis menyamakan diri dengan estetika rumah.
“Rumah bisa memengaruhi penghuninya. Seperti saya, sekarang tanpa sadar bahkan baju-baju saya warnanya senada dengan rumah saya. Saya percaya bahwa rumah yang kita desain dan bangun dari hati, pengaruhnya akan di luar bahkan dari apa yang kita bayangkan,” katanya.
Tapi, ia mengingatkan, estetika dan fungsional harus tetap seimbang.
Sependapat dengan Agustinus, Marizka Ellanda, National Secured Sales Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, juga mengatakan bahwa sekarang adalah saat yang tepat bagi generasi muda untuk punya hunian sendiri.
Baca Juga: Ini Jenis Rumah yang Paling Banyak Dicari di Indonesia Menurut Google
Hal ini antara lain karena sekarang sudah banyak developer yang mendesain properti mereka seperti tren selera generasi muda.
Menurutnya, untuk rumah tapak, banyak anak muda yang ingin rumah di area cluster, modern tapi minimalis, lingkungannya kecil tapi homey.
Soal rumah ini, Marizka menyarankan agar generasi muda memberanikan diri untuk berkomitmen membeli properti sekarang.
Sebab, menurutnya, harga properti terus akan naik, dan kalau uang hanya ditabung, bisa jadi uang tabungan plus bunga tidak akan bisa mengejar harga properti yang didambakan.
Bahkan, ia juga berpendapat bahwa properti juga bisa menjadi investasi, karena rumah yang sudah menjadi hak milik, bisa diagunkan kapan saja jika tiba-tiba ada kebutuhan mendadak seperti sekolah anak, keluarga jatuh sakit, dan lain-lain.
Memahami kebutuhan ini, Danamon menyediakan program unggulan yaitu KPR Danamon Lebih, di mana tabungan dan KPR bersinergi untuk untungkan nasabah karena bunga KPR sama dengan bunga tabungan.
“Jadi semakin tinggi saldo yang ada di rekening, semakin kecil beban bunga yang dibayarkan. Nasabah juga bisa tarik dan setor kapan saja karena ini tabungan, bukan deposito. Nanti, akan di-net off di setiap akhir bulan,” ujarnya.
Produk ini, bersama berbagai solusi finansial lainnya, sejalan dengan aspirasi Danamon untuk menjadi one-stop financial solution provider di setiap tahapan kehidupan nasabah, dan untuk membantu nasabah memegang kendali atas semua kebutuhan dan tujuan finansialnya. (*)