Ketiga, setelah mengetahui target pasar dari produk yang kita jual, tentukan pula bagaimana kita bisa menawarkan produk kita.
Bila melalui media sosial, siapkan strategi pemasarannya.
Lalu yang keempat, tentukan apakah usaha kita membutuhkan tenaga tambahan atau tidak.
Bila kita masih mampu untuk menjalankan usaha sendiri pun tak masalah.
Namun, jangan ragu untuk menambah staf apabila kita ingin menjalankan, bahkan memperlebar usaha.
Kemudian yang terakhir, pastikan staf kita merupakan tenaga terlatih dengan pengetahuan tentang usaha, terutama product knowledge dan memiliki keterampilan sehingga membantu kita untuk mengembangkan bisnis.
3.Kembangkan Kualitas Diri
Jika termasuk mulai usaha sampingan tapi masih punya pekerjaan utama, jangan lupakan hal-hal ini.
Jangan teledor apalagi kehilangan fokus pada pekerjaan utama.
Karena, pekerjaan tetap itulah yang merupakan sumber penghasilan untuk membiayai hidup kita dan keluarga.
“Jika tak memiliki performa yang bagus pada pekerjaan tetap, kita tak bisa membiayai diri sendiri akhirnya. Sedangkan di bisnis yang sedang kita rintis belum mampu memberikan profit yang bisa menutup biaya hidup kita,” ingat Yuliana.
Dan, satu lagi, kita juga harus mengembangkan kualitas pribadi kita.
“Orang yang cerdas ialah orang yang bisa melakukan lebih dari satu hal di satu waktu. Bisa sukses dalam pekerjaan, namun juga bisa sukses dalam menjaga kualitas dirinya. Jangan sampai bisnis sukses dan dihargai orang, namun diri kita sendiri tak dihargai orang,” pungkas Yuliana. (*)
(Dionysia Mayang Rintani)