Bisa Jadi Tanda Penyakit, Ini Cara Mengatasi Ngorok Saat Tidur

By Dok Grid, Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:44 WIB
Suami ngorok yang begitu mengganggu (Wavebreakmedia)

1. Meredakan hidung tersumbat

Hidung tersumbat seringkali karena peradangan. Jika tak diatasi bisa menyebabkan ngorok saat tidur.

Kita bisa menyiapkan pelembap ruangan atau mengubah posisi tidur untuk membantu mengurangi sumbatan dan peradangan. Posisi tidur biasanya berpengaruh pada ngorok.

Seseorang yang tidur telentang dapat menyebabkan lidahnya rileks dan menghalangi jalan napas.

Cobalah mengganti posisi tidur telentang dengan beberapa posisi tidur lain, seperti miring ke samping, meninggikan bantal, atau menggunakan bantal anti mendengkur untuk memperbaiki posisi leher.

Baca Juga: Ternyata Tidur Mendengkur Bisa Disebabkan karena Merokok, Ini Faktanya

2. Mengelola berat badan

Pada penderita obesitas, jaringan lemak dapat mengelilingi dan mempersempit jalan napas, sehingga menghalangi aliran udara, yang dapat menyebabkan seseorang ngorok.

Menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan proporsional dapat mengurangi risiko mengorok.

3. Bantuan peralatan oral

Alat oral yang dipasang khusus, mirip dengan retainer atau pelindung mulut, dapat membantu menjaga jalan napas tetap terbuka dengan menggerakkan lidah dan rahang sedikit ke depan.

Seorang dokter gigi terlatih khusus dapat merancang perangkat ini untuk seseorang.

4. Berhenti merokok

Asap tembakau merupakan bahan iritan yang dapat menyebabkan peradangan jaringan. Saluran napas bagian atas adalah bagian yang sempit, sehingga peradangan dalam jumlah kecil pun dapat membatasi aliran udara.

Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik mengurangi risiko ngorok dan menurunkan kemungkinan penyakit dan kondisi lain.

5. Menghindari alkohol dan obat penenang

Obat yang berfungsi sebagai depresan atau penenang bertujuan untuk mengendurkan otot, yang bisa memicu ngorok. Alkohol juga bertindak sebagai depresan.

Semua orang hanya boleh menggunakan resep atau alat bantu tidur yang dijual bebas di bawah bimbingan dokter. (*)