NOVA.ID - Influenza adalah infeksi saluran pernapasan dan terjadi sepanjang tahun di Indonesia.
Setiap tahunnya, berbagai galur atau strain virus influenza bersirkulasi secara bersamaan.
Influenza juga mudah menular sebab bisa menyebar melalui droplet dan aerosol, terlebih di tempat ramai.
Perlu dipahami bahwa influenza bukan sekadar batuk pilek biasa.
Sebaliknya, gejala influenza lebih berat yaitu demam yang mendadak, batuk (biasanya kering), pusing, nyeri otot dan sendi, lelah berat, nyeri tenggorokan dan pilek.
Influenza juga dapat menyebabkan komplikasi serius pada kelompok berisiko tinggi seperti perempuan hamil, anak di bawah 59 bulan, lansia, orang dengan penyakit kronis dan gangguan metabolik seperti Diabetes melitus (DM).
Selain memperburuk kondisi komorbid atau penyakit yang dialami, influenza pada kelompok berisiko tinggi dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian.
Khusus bagi penyandang diabetes, risiko terpapar infeksi lebih rentan terjadi dibandingkan populasi non-diabetes.
Saat terpapar infeksi seperti influenza, komplikasi flu yang berakibat pada risiko rawat inap meningkat enam kali lebih besar, risiko perawatan intensif di ICU meningkat empat kali lipat, dan peningkatan risiko kematian sebesar enam kali lipat.
Selain itu, influenza juga mempersulit penyandang diabetes mengontrol gula darahnya dan memperburuk komplikasi diabetes.
“Mengingat beban influenza yang berdampak besar pada seluruh aspek, salah satu cara pencegahan yang efektif adalah vaksinasi influenza kuadrivalen yang rutin dilakukan setiap tahun,” jelas Prof. Samsuridjal Djauzi. Dr. dr. Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Sekretaris Umum PP PERKENI saat ditemui NOVA 24 Agustus 2023 lalu.
Baca Juga: Ternyata Flu Bisa Ancam Keselamatan Jiwa, Ini Fakta Dari WHO!