Hal ini lantaran, ia perlu memastikan terlebih dahulu dengan men-download file tersebut dan kemudian dilakukan analisis lebih lanjut.
"Saya harus download dulu dan lihat baru bisa tahu. Kalau dari message-nya saja tidak bisa ambil kesimpulan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (09/09).
Meski begitu, ia mengatakan bahwa secara teknis file tersebut kemungkinan memang bisa merupakan malware.
"Secara teknis file yang dikirim itu bisa berupa malware. Tetapi, harus langsung dicek ke pesannya," lanjut dia.
Perlu diketahui, malware adalah perangkat lunak yang diciptakan untuk menyusup atau merusak sistem komputer, server atau jejaring komputer tanpa izin dari pemiliknya.
Salah satu bentuk kejahatan siber
Sementara itu, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha mengatakan, ransomware (salah satu jenis malware) saat ini memang menjadi salah satu modus kejahatan siber yang paling banyak beredar serta memakan korban.
Salah satu modus yang dilakukan dan sempat ramai beberapa waktu lalu, yakni laporan pengiriman paket atau undangan pernikahan yang bisa menguras isi rekening dan dompet digital seseorang.
"Begitu pula seperti yang sedang beredar melalui Twitter bahwa ada sebuah lowongan pekerjaan memberikan beberapa file yang harus diunduh oleh calon pelamar dan harus diisi," ujarnya, Minggu (9/9/2023).
Kendati demikian, seperti halnya Alfons, ia juga masih belum melakukan analisa terhadap file yang harus diunduh tersebut.
Menurutnya, kemungkinan besar file tersebut mengandung malware.
Sebab, biasanya perusahaan yang meminta pelamar mengisi data diri mereka melalui website resmi perusahaan tersebut atau pihak ketiga yang bertugas sebagai headhunter atau recruiter yang bertindak atas nama pemberi kerja.