Dari kejadian penganiayaan itu, Afifah mendapat luka carakan dan memar di bagian leher sebelah kiri, luka lecet bagian gusi, bibir atas, bibir bawah, beberapa memar bagian punggung sebelah kanan, memar dan lecet pada bagian lutut kanan kiri. Dan yang terparah luka sc yang bengkak dan memar.
“Saat saya ingin keluar dari resto bersama suami dan staf resto, wanita tersebut sempat menyiram saya dengan air sampai mengenai luka-luka di wajah saya. Hari itu juga saya lapor dan saya visum di temani suami, tante, dan polisi. Lalu saya melaporkan ke polda metro jaya di bantu oleh mama, tante, suami yang menjadi saksi, dan kuasa hukum saya,” ungkap Afifah.
Dari kejadian tersebut Afifah juga mengaku produksi ASI-nya menurun drastis.
“ASI saya berkurang drastis dari yang biasanya 1,3 It per hari, menjAdi 230 ml per hari. Untuk teman teman saya mohon doanya agar laporan dan masalahnya cepat selesai,” tandasnya.
Banyak warganet dan para pnggemarnya yang prihatin dan mendoakan Afifah.
Namun banyak juga yang mempertanyakan keberadaan dan peran suaminya yang saat itu juga berada di lokasi saat penganiayaan dilakukan.
"Lah, si suami ngapain? Diem aja istrinya digituin? Ga abis pikir." tulis akun @maryaa.yn.
"lahh suaminya diem aja kak pas kejadian?" tambah akun @jessienathally.
Bagaimana menurut Sahabat NOVA? (*)