NOVA.ID - Viral di media sosial soal bayi berusia 5 bulan mengandung janin dalam perutnya.
Bayi laki-laki tersebut mengalami kondisi fetus in fetu atau janin dalam bayi.
Berikut NOVA.ID rangkum fakta dari dugaan janin dalam perut bayi laki-laki umur 5 bulan di Sumatera Barat.
Perut bayi laki-laki berusia 5 bulan di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) membengkak diduga karena berisi janin saudara kembarnya.
Kisah bayi berinisial AA ini pun menjadi perbincangan di media sosial setelah diunggah oleh warganet, salah satunya akun X (dulu Twitter) @tanyakanrl pada Selasa (24/10).
"Bayi Laki-laki 'Hamil' di Sumbar, Awalnya Dikira Kembung, Ternyata Berisi Janin Saudara Kembar," tulis keterangan dalam unggahan.
Hingga Rabu (25/10) pagi, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,4 juta kali, disukai 11.800 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 900 warganet.
Melansir Kompas.com, berikut sejumlah fakta dan dugaan janin di dalam perut bayi 5 bulan di Sumbar:
1. Berawal dari tiga bulan lalu
Melansir Kompas.com, Selasa, ayah AA, Hendi mengatakan, pembengkakan perut anaknya berawal sekitar tiga bulan lalu.
Saat itu, Hendi dan istrinya memutuskan untuk memeriksakan AA yang sering menangis ke puskesmas.
Dari pemeriksaan tersebut diketahui ada benjolan di perut bayi AA. Petugas puskemas pun menduga, benjolan tersebut merupakan tumor.
Hendi kemudian membawa AA ke rumah sakit di Painan, Pesisir Selatan, yang kemudian merujuk anaknya ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil, Padang, Sumbar.
"Kondisi sedang memburuk sekali sekarang. Biaya pengobatan tidak ada, harus dioperasi," kata Hendi, Selasa.
2. Dugaan penyebab perut bayi bengkak
Hasil pemeriksaan awal RSUP M Djamil Padang menunjukkan, terdapat dua dugaan penyebab perut bayi AA membengkak.
Ahli Radiologi RSUP M Djamil, Tuti Handayani mengatakan, dugaan pertama adalah adanya tumor di dalam perut bayi.
Menurut dia, tumor tersebut dapat terdiri dari komponen padat, lemak, dan cairan yang mendiami perut sang bayi.
Sementara itu, dugaan kedua, di dalam perut AA terdapat janin yang merupakan saudara kembarnya. Namun, janin tersebut telah mati.
3. Secara radiologis, fetus in fetu
Menilik penulangan pada bayi, beberapa gambar turut memperlihatkan struktur menyerupai kaki.
Oleh karena itu, menurut Tuti, secara radiologis kasus ini dinyatakan sebagai gambaran fetus in fetu atau janin dalam bayi.
"Jadi bayi ini sebenarnya kembar, ada dua, namun yang satu itu tidak terpisah, tapi menempel di dalam badan bayi satu lagi," kata Tuti, Selasa.
Kondisi tersebut menyebabkan bayi yang terlahir tampak hanya satu, padahal ada satu lagi anak di dalam bayi pertama.
Kendati demikian, terlepas dari dua dugaan, penyebab pembengkakan perut AA harus segera dibuang.
4. Rumah sakit bentuk tim dokter
Dilansir dari Kompas.com, Selasa, RSUP M Djamil Padang telah membentuk tim dokter untuk menangani bayi 5 bulan yang diduga mengandung janin di dalam perutnya.
Diketuai oleh dokter spesialis bedah anak Budi Arnofian, tim menyertakan dokter spesialis lain, seperti spesialis anak dan anestesi.
"Betul, kita bentuk tim untuk menangani kasus bayi itu," kata Direktur RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas, Selasa.
Dovy mengatakan, pihaknya akan memeriksa kesehatan bayi tersebut sebelum melakukan tindakan operasi.
5. Dugaan kuat karena tumor teratoma
Sementara itu, Ketua Tim Dokter Budi Arnofian menyebutkan, kasus bayi tersebut kemungkinan merupakan tumor teratoma.
"Teratoma itu menyerupai janin yang memiliki rambut, tulang, dan lemak. Tapi dia adalah tumor," kata Budi.
Baca Juga: Berkaca dari Bayi Alami Gizi Buruk di Makassar, Ini Pentingnya Peran Ibu Cegah Stunting
Menurut Budi, tumor tersebut perlu segera diangkat karena dapat menjadi parasit di dalam tubuh bayi AA.
"Segera kita lakukan tindakan. Kita periksa dulu kesehatan bayinya. Apakah bisa langsung dioperasi atau bagaimana, nanti kita lihat," jelasnya. (*)