Masuk Musim Hujan, Kenali Gejala Leptospirosis Penyakit Kencing Tikus yang Kerap Mewabah

By Rahma, Jumat, 27 Oktober 2023 | 14:04 WIB
Cara mengusir tikus dengan tanaman hias (dok. pixabay.com)

NOVA.id - Salah satu penyakit yang sering terjadi di musim hujan adalah leptospirosis.

Leptospirosis sering disebut penyakit kencing tikus.

Hal ini dikarenakan bakteri penyebab leptospirosis seringkali dibawa oleh tikus.

Walau begitu, ada beberapa hewan lainnya yang juga membawa bakteri tersebut, di antaranya adalah sapi, babi, anjing, kelompok reptil, kelompok amfibi, dan hewan pengerat lainnya.

Leptospirosis bisa masuk ke tubuh kita melalui hidung, mulut, atau alat kelamin.

Selain itu, jika kita berada di sekitar tanah atau air tempat hewan yang terinfeksi buang air, kuman dapat menyerang tubuh kita melalui luka di kulit, seperti goresan, luka terbuka, termasuk luka yang sudah mulai kering.

Maka dari itu, leptospirosis pada umumnya lebih banyak menjangkit saat musim hujan ketika banyak ditemukan genangan dan tanah basah di mana-mana.

Sementara, penyakit leptospirosis jarang ditularkan dari manusia lain.

Walau begitu, masih ada kemungkinan tertular melalui hubungan seks dan/atau menyusui.

Gejala Leptospirosis Melansir CDC, pada manusia, leptospirosis dapat menyebabkan berbagai macam gejala. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Demam tinggi

Baca Juga: Hindari DBD, Berikut Tips untuk Mencegah Gigitan Nyamuk pada Anak

2. Sakit kepala

3. Panas dingin

4. Nyeri otot

5. Muntah

6. Penyakit kuning (kulit dan mata kuning)

7. Mata merah

8. Sakit perut

9. Diare

10. Ruam

Baca Juga: Mengenal Penyakit Leptospirosis yang Renggut Nyawa 6 Warga Semarang

Banyak dari gejala ini dapat disalahartikan sebagai penyakit lain.

Selain itu, beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Pada kasus leptospirosis, waktu antara seseorang terpapar sumber yang terkontaminasi dan jatuh sakit rata-rata adalah 2 hari hingga 4 minggu.

Penyakit ini biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan demam dan gejala lainnya.

Setidaknya leptospirosis dapat terjadi dalam dua fase, yakni:

1. Setelah fase pertama (dengan demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare) pasien dapat pulih untuk sementara, tetapi bisa menjadi sakit lagi.

2. Jika fase kedua terjadi, itu lebih parah, di mana orang tersebut mungkin mengalami gagal ginjal, gangguan hati, atau meningitis.

Penyakit ini bisa berlangsung dari beberapa hari hingga 3 minggu atau lebih.

Tanpa pengobatan, pemulihan bisa memakan waktu beberapa bulan.

Baca Juga: Kenali Gejala Pneumonia di Era New Normal, Mirip dengan Gejala Flu

Maka dari itu, jika mencurigai mengalami gejala leptospirosis, akan lebih baik segera menemui dokter untuk mendukung kesembuhan.

Karena, tak jarang kasus leptospirosis bahkan memerlukan cuci darah untuk sementara waktu karena adanya gagal ginjal akut akibat infeksi, termasuk pemasangan alat bantu napas seperti ventilator.

(*)