Toxic People Jadi Alasan Tingginya Perceraian Menurut BKKBN, Apa Itu Toxic People, Tanda & Cara Menghadapinya?

By Maulana Wildan Ibrahim, Kamis, 2 November 2023 | 09:02 WIB
Toxic peoplo jadi alasan meningkatnya perceraian di Indonesia menurut BKKBN. (Dok. iStockphoto) ()

NOVA.ID - Pasangan suami istri tak jarang menemui kesulitan dalam mempertahankan hubungan mereka yang mengakibatkan perceraian.

Angka perceraian di Indonesia pun secara cepat meningkat hingga menjadi isu dan perhatian yang mendalam.

Hal itu selaras dengan apa yang dikatakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.

Melansir dari Kompas.com, Hasto Wardoyo mengungkapkan angka perceraian di Indonesia terbilang tinggi.

Data yang dimilikinya, jumlah orang yang menikah pada 2021 mencapai 1,9 juta.

Sementara, angka perceraian tembus 581.000 pada tahun yang sama.

Melihat tingginya angka perceraian, Hasto menjelaskan bahwa penyebab banyak keluarga bercerai karena toxic people atau orang yang beracun.

"Saat ini, (angka) perceraian tinggi karena banyak keluarga keluarga asalnya adalah orang toxic bertemu orang waras," ujar Hasto seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (1/11).

"Orang waras bertemu orang toxic atau orang toxic bertemu orang toxic akhirnya kelahi terus dan terjadilah perceraian," imbuhnya.

Toxic people sebagaimana disinggung Hasto adalah sosok yang mendatangkan dampak buruk bagi orang di sekitarnya dalam jangka panjang.

Lantas apa saja tanda-tanda orang tersebut dapat disebut toxic people?

Baca Juga: Ngeri! Perempuan Hamil Dianiaya Pacar Gegara Tolak Aborsi, Awas Ini Tanda Terjebak pada Toxic Relationship

Ada beberapa tanda seseorang dianggap sebagai toxic people.

- Manipulatif

- Selalu melihat dari sisi negatif

- Sifat egois

- Kritik berlebihan

- Kurang berempati

- Sering menghindari tanggung jawab

Dilansir dari Psychology Today, orang yang toxic juga narsis bahkan sociopathic atau menunjukkan perilaku dan sikap antisosial.

Toxic people dapat ditemukan di keluarga, teman, rekan kerja, atasan, tetangga, atau pemimpin dalam sebuah organisasi.

Ada beberapa cara untuk Sahabat NOVA menghadapi toxic people dengan cara sebagai berikut.

1. Tetapkan batasan

Menghadapi orang toxic yang pertama adalah soal batasan.

Tetapkan batas yang jelas dan teguh terkait perilaku yang Sahabat NOVA toleransi dari orang lain.

Jangan ragu untuk mengatakan "tidak" jika kita merasa tidak nyaman.

2. Jaga Jarak Emosional

Jika mungkin, hindari interaksi yang tidak perlu dengan orang-orang beracun.

Jaga jarak emosional untuk melindungi kesejahteraan mental Sahabat NOVA.

3. Singkirkan Toxic People

Toxic people harus disingkirkan dari kehidupan seseorang.

Terlebih bagi orang yang suka menyakiti, tidak menghormati, dan tidak jujur agar tak terus-menerus melakukan perbuatannya.

Orang harus berani melepaskan toxic people dengan membela dirinya sendiri agar kehidupan mereka terus. (*)