NOVA.ID - Bagi seorang ibu, tak jarang kita menemui anak-anak yang tampaknya sulit untuk duduk diam atau fokus dalam satu kegiatan.
Kesulitan ini dapat menjadi tanda adanya Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Istilah ADHD memang lagi ramai jadi pembahasan di masyarakat khusunya di media sosial.
Lantas, apa itu ADHD, gejala, dan bagaimana cara mengatasinya?
ADHD bukanlah sekadar ketidakantengan anak, melainkan gangguan yang memerlukan pemahaman dan dukungan dari orang tua.
Melansir dari Kompas.com, ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan masalah kesehatan mental yang menyebabkan hiperaktivitas dan perilaku impulsif dalam kadar yang tidak biasa.
Bukan hanya anak-anak, ADHD bisa saja dialami oleh remaja hingga orang dewasa.
Gejala ADHD
Melansir dari kemkes.go.id, terdapat 3 karakteristik utama atau gejala ADHD pada anak yang biasa ditemukan (Stahl, 2009).
Berikut gejala anak yang terkena ADHD
1. Inatensi
• Kesulitan mempertahankan fokus
• Gagal fokus pada hal detail
• Terlihat tidak mendengarkan
• Kesulitan mengikuti instruksi
• Kesulitan mengorganisasi
• Sering kehilangan barang
2. Hiperaktif
• Gelisah
• Tidak bisa duduk diam
• Tidak bisa antre
• Lari atau memanjat tak terkendali
• Bergerak tanpa kendali
• Banyak bicara
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Begini Cara Mengatasi Anak yang Sering Mabuk Perjalanan Tanpa Obat!
3. Impulsif
• Kesulitan menunggu giliran
• Menjawab impulsif tanpa menunggu selesai
• Memotong pembicaraan orang lain
Gejala ADHD yang tampak pada seorang anak, biasanya akan muncul sebelum usia 7 atau 12 tahun.
Jika ibu menjumpai anaknya terdapat beberapa gejala diatas, sebagai orang tua harus mengetahui cara mengatasi ADHD tersebut.
Cara Mengatasi ADHD
Ada dua terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi anak yang mengalami ADHD.
Masih mengutip laman kemkes.go.id, adapun pilihan terapi yang bisa dilakukan untuk mengendalikan ADHD pada anak, diantaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Siap Produktif Seharian, Ini Cara Mengatasi Mood Buruk di Pagi Hari
1. Terapi Farmakologi (Terapi Pengobatan) dengan menggunakan obat stimulan methylphenidate dan amphetamine sulphate dan obat non stimulan seperti atomoxetine.
2. Terapi Non Farmakologi (Terapi Non Pengobatan) dengan neurofeedback, yaitu terapi kognitif dan perilaku untuk melatih fungsi otak.
Bukan hanya itu, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan dalam menangani anak dengan ADHD di rumah atau lingkungan sekitar, caranya:
1. Memberikan instruksi kepada anak secara jelas.
2. Memastikan bahwa anak-anak mendapat dukungan positif dan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka.
3. Mengatur waktu untuk berolahraga dan kegiatan fisik.
4. Usahakan konsumsi makanan sehat dan pola tidur yang teratur.
5. Berikan dukungan dan sering-sering berkomunikasi dengan anak.
6. Menggunakan strategi belajar yang efektif, seperti Visual, Auditory, Kinestetik.
7. Berikan pujian dan penghargaan untuk memperkuat motivasi dan meningkatkan kepercayaan diri anak.
Itu tadi beberapa informasi mengenai apa itu ADHD, gejala, dan cara mengatasinya. (*)